Pages

Kamis, 28 April 2016

= Manusia Tidak Butuh Islam = Dan Islam seharusnya TIDAK Pernah Ada


BY : Dr.Duladi Samarinda S,ag

Penanya : Wak Dul, Islam mengklaim bahwa tanpa agama manusia ndak akan selamat di dunia - akherat, karena kelak di alam kubur manusia akan ditanya apa agamanya. Kalau agamanya bukan Islam, akan mengalami siksa kubur.
Duladi: Itu kan cuma cerita ... Siapa yg pernah mengalaminya ? Muhammad yang menceritakan itu saja belum pernah mengalaminya, beliau belum
pernah mati dan hidup kembali, supaya dia dianggap layak untuk bercerita tentang alam kubur.
Begini ya, sesungguhnya manusia tidak butuh Islam.
Kalau manusia butuh agama untuk membimbing akhlaknya itu benar. Tapi kalau Islam, 100% manusia tidak membutuhkannya.
Semua yang diajarkan Islam, sudah diketahui oleh manusia sejak dahulu, bahkan sejak zaman Adam.
Apa sih yang Islam ajarkan, yang manusia tidak tahu dan tidak suka ? Bahkan binatang saja tahu, dan binatang tidak butuh Islam. Harimau tidak perlu diajari oleh Islam, untuk bersikap manis kepada sesama harimau dan bersikap keras kepada hewan lain.
Lalu untuk apa Islam mengajarkan ini:
QS. 48:29
Muhammad itu adalah utusan Allah dan ORANG-ORANG YANG BERSAMA DIA ADALAH KERAS TERHADAP ORANG-ORANG KAFIR, TETAPI BERKASIH SAYANG SESAMA MEREKA.
Manusia-manusia jahat, perampok, gerombolan preman, kaum gengster, ndak perlu diajari oleh Islam, mereka sudah tahu bagaimana seharusnya memperlakukan orang-orang di luar kelompok mereka.
Naluri Islam adalah sama seperti naluri binatang.
Dan manusia-manusia jahat sejak dulu pun memilikinya. Jadi untuk apa Islam ? Islam hanya untuk melegitimasi sifat-sifat kebinatangan tersebut.
Tujuan Islam adalah agar manusia yang memiliki sifat-sifat jahat tidak merasa malu dengan sifat jahatnya, karena Islam memberi legitimasi.
Siapa yang tidak tahu, kalau manusia harus berpakaian ? Sejak Adam makan buah terlarang di taman Eden, Adam sudah tahu kalau telanjang itu memalukan. Jadi untuk apa Islam mengajarkan berpakaian ?
Kalau wanita dipaksa membungkus tubuhnya kayak lemper, itu sebenarnya untuk mengakomodasi ego laki-laki yang ingin "menguasai wanitanya" secara total.
Jadi Islam hanya mengajarkan apa yang laki-laki ajarkan, dan itu sudah ada sejak dulu, hanya saja belum mendapatkan pengesahannya karena dianggap feodal.
Dari dulu, di dalam masyarakat feodal, laki-laki bertindak sewenang-wenang kepada perempuan, suami melakukan kekerasan terhadap istrinya karena dianggap melakukan kesalahan atau melakukan perbuatan yg tidak menyenangkan suaminya.
Jadi untuk apa Islam mengajarkan, "Pukullah istrimu" ? Para pria jahat dari dulu sudah melakukannya. Tujuan Islam adalah untuk memberi legitimasi bagi kekerasan tersebut.
Semua yg Islam ajarkan sudah basi. Binatang buas dan manusia-manusia jahat sudah memiliki watak seperti yang Islam ajarkan itu.
Buat apa ada Islam, kalau bukan hendak memberi keabsahan bagi watak-watak yang ndak benar ?
Islam membuat banyak kebohongan, katanya Islam menghormati wanita, Islam menentang perbudakan, Islam mengajarkan akhlak mulia.
Sudah saatnya kita membuka mata lebar-lebar. Apa yang baru yang islam ajarkan pada kita, yang kalau kita mengamalkannya kita akan menjadi manusia baik ? Tidak ada.
Semua orang jahat bisa mengamalkan ajaran Islam tanpa terkecuali.
Agama seharusnya mengajarkan perbuatan baik, bukan mengajarkan hal-hal basi yang secara naluri manusia sudah memilikinya, bahkan binatang buas pun memilikinya.
Perbuatan baik adalah perbuatan yang tidak bisa diamalkan oleh orang jahat, dan bila orang jahat mengamalkannya dia tak bisa disebut jahat lagi.
Adakah Islam mengajarkan itu ? Semua yang Islam ajarkan, bisa diamalkan dengan sempurna oleh siapapun. Bahkan orang-orang biadab seperti ISIS pun bisa. Siapa yang ndak bisa berjilbab ?
Memangnya teroris tidak bisa berjilbab ? Siapa yang tidak bisa menjalankan sholat 5 kali sehari ? Amrozi malah sholatnya 7 kali sehari, yang 5 wajib, yang 2 sunnah.
Sudahkah anda berpikir ?
akhirul kalam
wabillahi taufiq wal hidayah
wassalamu'alaikum warrahmatullah wabarakatuh


SOLI DEO GLORIA 
www.alfa-ome.ga