Jumat, 01 April 2016

Muslim Menuduh jika "Alkitab Memberi Gambaran Yang Salah Tentang Tuhan"



Penolakan Muslim
“Allah adalah satu-satunya Tuhan sejati, yang telah menciptakan jagat raya. Alkitab Kristen menggambarkan banyak karakter Tuhan yang tidak dapat disetujui oleh orang Muslim. Hanya dalam Quran saja seseorang dapat menemukan gambaran Tuhan yang benar.”

Ketika umat Muslim menyebut Tuhan dengan
nama Arab “Allah”, mereka menggunakan kata berdasarkan akar semitis yang juga dapat ditemukan dalam bahasa Ibrani, yaitu “Elah”, “El” dan “Elohim”. Para penyembah berhala di Arab (pagan Quraish) lebih dulu memakai kata “Allah” daripada umat Muslim (Islam).[1]
Meskipun sosok Allah yang mereka pahami adalah ‘Allah yang berkonotasi politeis, dan yang disembah dengan pengantara yaitu putri-putri Allah (al Lat, al Uzza, al Manat). Sementara sosok ilah yang diperkenalkan oleh Muhammad adalah Allah yang berkonotasi monoteis, sebagai akibat perjumpaan Muhammad dengan orang-orang Yahudi dan Kristen. Muhammad sendiri di awal-awal pelayanannya tidak mau menggunakan nama Allah, sebaliknya menggunakan kata “Rabb” atau “ar Rahman’ (Tuhannya orang Yemen). Baru kemudian setelah orang Arab siap menerima konsep Allah yang berkonotasi monoteis, barulah Muhammad memakai nama itu, membersihkan ke-359 patung-patung berhala yang ada di Ka’bah di Mekkah…namun meninggalkan satu batu hitam (Hajar Aswad) di pojok Ka’bah yang sampai kini umat Muslim kesulitan menjawab apakah batu Hajar Aswad itu adalah representasi dari sosok Allah yang tidak kelihatan atau apakah batu hitam itu adalah Allah itu sendiri atau apa.

Apakah Tuhan yang esa, yang telah menyatakan diriNya dalam sejarah keselamatan di Alkitab, juga telah menyatakan diriNya dalam Quran? Apakah kesaksian tentang Tuhan di Alkitab dan di Quran saling bersesuaian? Jawabnya TENTU SAJA TIDAK! Sebuah penjelasan singkat diberikan dalam paragraph-paragraf berikut.

Ada sejumlah orang Kristen yang menyatakan bahwa semua Muslim berdoa kepada satu sosok roh jahat atau satu sosok Ilah yang palsu. Pernyataan ini terlalu sederhana dan berbahaya. Kita harus sangat hati-hati untuk menghakimi satu sama lain, bahkan sebaiknya menyerahkan penghakiman hanya pada Tuhan. Ada banyak orang non-Kristen yang sama halnya dengan banyak orang Muslim, dengan tulus berdoa kepada Tuhan, meskipun mereka sangat sulit untuk dapat mengenalNya. Itu terjadi karena mereka belum mendengar pesan dari Yesus, sama halnya dengan yang terjadi pada umat Muslim, agar dapat diperdamaikan dengan Tuhan.

Kisah nyata
Seorang Muslim mengkaitkan dengan kisah berikut: “Di masa lampau saya telah menaikkan doa-doa pribadi kepada Allah. Namun demikian, oleh karena Allah itu jauh, malaikat yang berurusan dengan doa pribadi saya harus melakukan perjalanan yang panjang saat membawa doa pribadi saya kepada Allah. Sejauh ini tak satupun dari permohonanku yang telah dijawab Allah. Saya sangat curiga jangan-jangan malaikatku tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Besar kemungkinan ia tak pernah mencapai Allah sebaliknya menjadi lelah dan jatuh tertidur dalam perjalanannya, atau ia telah bertemu dengan malaikat yang lain kemudian bercakap-cakap dengannya dan lupa untuk menyampaikan permohonanku kepada Allah! Saya menjadi sangat frustasi dan tidak tahu apa yang harus kulakukan!”

Banyak Muslim yang tak punya jaminan bahwa doa-doa yang mereka naikkan sampai kepada Allah. Karena itu orang Kristen punya kesempatan yang sangat baik untuk menjelaskan konsep mengenai Tuhan, yang senantiasa dekat dengan kita dan mendengar kita melalui Roh KudusNya. 

Kalau demikian, bagaimana Allah digambarkan dalam Quran? Beberapa karakteristik tampaknya sama dengan yang digambarkan dalam Alkitab, misalnya Tuhan adalah pencipta, Ia maha penyayang, maka kuasa, maha tahu dan kekal – namun beberapa karakter yang paling penting secara fundamental berbeda. Ketika gambaran lengkap mengenai Tuhan dalam Alkitab diperbandingkan dengan Allah dalam Quran, maka menjadi jelas bahwa Tuhan yang esa dan satu-satunya itu mustahil telah menyatakan diriNya baik dalam Alkitab maupun dalam Quran. Perbedaan-perbedaan serius dicantumkan dibawah ini:

Karakteristik
Tuhan dalam Alkitab
Allah dalam Quran

Relasi
Bapa dengan anak (relasi yang saling mengasihi)
Tuan dengan hamba (relasi majikan dengan pekerja)
Pewahyuan
Menyatakan kehendakNya dan diriNya sendiri
Hanya menyatakan kehendakNya
Keselamatan
Hanya melalui Yesus, dengan kepastian akan keselamatan

Lewat mengakumulasi amal dihadapan Allah dalam bentuk perbuatan baik. Tak ada kepastian keselamatan
Perjanjian
Perjanjian dengan jaminan bahwa Ia akan memelihara-nya, menyediakan banyak janji.
Tak ada perjanjian, sedikit janji, Allah digambarkan sebagai sosok yang berubah-ubah
Damai
Dengan cara menerima pemberian hidup kekal melalui Kristus (damai dalam batin)
Ketika Islam didirikan di seluruh bumi (damai secara politik)

Natur
Trinitas

Allah adalah satu/tauhid, tanpa anak atau partner

Dari keterangan diatas kita dapat simpulkan bahwa Tuhan dalam Alkitab tak mungkin sama dengan Allah dalam Quran. Dengan cara yang sama seperti ketika Petrus memperkenalkan Tuhan yang sejati kepada seorang perwira Roma (Kisah Para Rasul 10), orang Kristen pada masa kini pun diberi tugas untuk memperkenalkan Tuhan dan pesan-pesan AlkitabiahNya di dalam Yesus Kristus kepada umat Muslim.



[1] Meskipun umat pagan Arab dan umat Muslim menyebut “Allah” ketika mereka berbicara tentang Tuhan, tetapi pemahaman mereka mengenai istilah ini berbeda. Pagan Arab memahami kata ini dalam konteks ilah politeis yaitu sebagai sosok Dewa Tertinggi yang disembah di Ka'bah, sementara Islam memahaminya dalam konteks monoteis, tetapi tetap dengan pusat penyembahan yang sama sebagaimana pagan Arab.



SOLI DEO GLORIA 
www.alfa-ome.ga

Cari artikel Blog Ini

copy right