Puasa
Ramadhan sesungguhnya bukan puasa yang dikenal dan dipraktikkan para
nabi sebelumnya. Ia bukan puasa yang memantang atau mengurangi nafsu
lahiriah (pantang makan-minum dan sex dll) untuk keseluruhan tenggang
waktu, melainkan semata-mata “memindahkan jam makan dan sex,” dari
pagi-sore menjadi sore-subuh selama bulan tersebut. Volume makan-minum
dan kualitasnya juga tidak disita, dipantangi atau dikurangi -- malahan
cenderung sebaliknya karena sering lebih tinggi melampiaskan nafsu
makan-minum ketimbang yang dilakukan dihari-hari/bulan biasanya.
Oleh: Ram Kampas
Puasa
Ramadhan kini bukan lagi merupakan

















