Seorang pengajar Alkitab mengajukan pertanyaan
berikut pada kelas yang diajarnya: "Ketika kalian dalam kesulitan, apa
yang paling sering kalian lakukan terlebih dahulu?" Ia memberi mereka
tiga pilihan jawaban:
Berusaha mengatasinya sendiri.
Menelepon teman dan menceritakannya.
Memohon pertolongan Tuhan.
Hanya dua orang dalam kelas yang terdiri dari 35
orang itu menyatakan mereka berdoa terlebih dahulu. Kebanyakan dari
mereka memilih nomor 1. Lainnya memilih nomor 2. Saya kira
tanggapan-tanggapan ini memang umum terjadi.
Yakobus menuliskan: "Kalau ada di antara kamu yang
menderita, baiklah ia berdoa!" (5:13). Sering kali doa tidak menjadi
tanggapan pertama atas permasalahan. Kita mungkin mencoba memecahkannya
sendiri, menggunakan keterampilan atau sumber daya finansial kita
sendiri. Atau kita mungkin berpaling pada teman-teman. Ketika tak satu
pun dapat menolong, barulah kita mencoba untuk berdoa.
Bukan itu saja, biasanya kita juga tidak mendoakan
masalah itu cukup lama atau berhenti sejenak untuk merenungkan apa yang
Alkitab katakan tentang tanggapan kita terhadap suatu masalah. Namun,
menakjubkan sekali apa yang dapat terjadi jika kita meluangkan waktu
untuk berdoakan dan mendengarkan Tuhan berbicara lewat firman-Nya. Dia
akan memberi sudut pandang baru terhadap situasi kita, dan membantu kita
untuk lebih serupa dengan-Nya.
Yakobus berkata: "Doa orang yang benar, bila dengan
yakin didoakan, sangat besar kuasanya" (5:16). Jadi, dahulukanlah doa!
-DCE
Diambil dari:http://alkitab.sabda.org/illustration.php?id=425