Pages

Jumat, 24 Agustus 2012

MENGENAL ISLAM DAN MOTIVASI DARI AKSI TERORISME OLEH DR. MUSTAFA/ MARK GABRIEL, PH.D. MANTAN IMAM DAN DOSEN UNIVERSITAS AL-AZHAR





Islam dan TERORISME oleh: Mark Gabriel. PhD


Buku ini akan merubah pandangan anda secara radikal tentang agama Islam, bukan hanya karena pengarangnya dulu adalah seorang muslim taat untuk hampir seumur hidupnya, tapi karena ia juga imam terdidik dengan repultasi tanpa cela. Saya secara personal telah mewawancara pengarang dan memeriksa refrensinya, dan saya bisa menjamin kejujuran dari ceritanya.
-DR. Robert A. Morey, Executive Director Yayasan Riset dan Pendidikan

Buku ini, Islam dan Terorisme, harus di baca setiap orang. Sebagai lulusan dari Seminari Teologia Princeton dan dekan sebuah universitas dengan cabang seminari, saya tahu beberapa informasi dalam buku ini, tapi saya susah untuk mempercayai bahwa Islam begitu berkotmitmen untuk orang Kristen dan semua pemerintahan non-Islam. Pengarangnya, Dr. Mark Gabriel, dengan jelas mendokumentasi identifikasi antara terorisme modern dan teologi Islam. Dia juga menjelaskan perjalanannya ke iman Kristen yang menghasilkan aniaya oleh keluarga dan negaranya. Saya secara khusus kagum dari penjelasannya pada bagian “cinta untuk orang-orang Kristen” dalam Al Quran. Ia menjelaskan bahwa ayat-ayat itu berasal dari tahun-tahun awal di Mekah saat masih lemah, dan tahun-tahun berikutnya di Medina, saat nabi memiliki kendali penuh, retribusi di proklamirkan. Muslim mengenal perbedaan ini sebagai Naskh- yang nantinya ayat-ayat retribusi untuk kafir mengantikan ayat kasih sebelumnya. Buku ini harus di baca untuk siapa saya yang berjuang untuk memahami akar terorisme di dunia hari ini dan konflik dengan Islam.
-Rev. Bruce H Yurich, Ph.D.
Dekan Universitas Kristen Florida

Daftar Isi
Kata penghantar oleh J. Lee Grady………………………………………………..
Introduksi……………………

BAGIAN I - KISAH SAYA
    1. Kecewa pada Al-Azhar
    2. Penjara Mesir
    3. Tahun Tanpa Iman
BAGIAN II - AKAR TERORISME DALAM ISLAM
    4. Inti Kepercayaan Islam
    5. Perang Suci Dalam Al Quran
    6. Disalahartikan Oleh Media
    7. Hak Azasi Manusia di bawah Islam
BAGIANIII - MENGIKUTI TELADAN MUHAMMAD
    8. Budaya Arab
    9. Muhammad Menyatakan Jihad
    10. Tujuan Utama Islam
    11. Tiga Tingkatan Jihad
    12. Ketika Kebohongan dibenarkan
    13. Cara Muhammad Menggunakan Masjid
BAGIAN IV - PERKEMBANGAN JIHAD
    14. Para pendahulu Terorisme
    15. Pendiri Terorisme Modern
    16. Ahli Filsafat Jihad
    17. Merekrut Untuk Perang Suci
    18. Terinspirasi Oleh Iran
    19. Penghianatan Antara Teroris
    20. Persiapan dan Serangan Al-Jihad
    21. Keadilan Kalah, Quran Menang
    22. Jihad Berdarah Keluar Dari Mesir
    23. Strategy Baru: Serang Barat
BAGIAN V - MUSLIM DAN KABAR BAIK
    24. Kekristenan Palsu disajikan ke Muslim
    25. Membawa Injil ke Muslim
    26. Tantangan untuk Murtadin
Epilog
Catatan
Daftar Istilah
Daftar Pustaka
===========

Introduksi

Nama yang anda baca pada sampul buku ini bukanlah nama muslim yang diberikan orang tua saya di Mesir kepada saya. Tetapi saya tidak ingin menipu muslim, orang Kristen, atau siapapun mengenai nama saya demi keuntungan saya sendiri. Mengapa saya memilih menganti nama saya adalah karena alasan berikut.

Alasan pertama :
Setelah saya meninggalkan Mesir, saya tiba di Afrika Selatan dan saya dimuridkan Kristus di sana. Saat saya mulai melayani muslim di Afrika Selatan, saya mulai terkenal dengan nama muslim saya. Selama empat tahun muslim radikal mengejar saya dengan rajin. Saya harus bersembunyi setiap saat dan pindah tempat dari suatu kota ke kota lain hamir setiap bulan. Saat saya menulis buku saya yang pertama di Afrika Selatan, pendeta saya dan saya berdiskusi apakah saya harus menaruh nama saya di buku itu. Kami memutuskan mengganti nama saya demi alasan keamanan.

Alasan kedua:
Saya tidak nyaman hidup dalam Kekristenan dengan nama muslim. Saya merasa nama muslim saya bagian dari manusia lama saya. Saat seorang memanggil saya dengan nama itu, itu mengingatkan saya akan kehidupan saya dulu. Saya ingin hidup dengan nama Kristen.

Alasan ketiga:
Saya memilih nama Mark (Markus, Ind) karena Markus adalah salah satu penulis kitab Injil. Markus juga adalah orang Kristen pertama yang datang ke Mesir membawa kabar baik. Saat Yesus memerintahkan ke tujuh puluh murid pergi dari Yerusalem membritakan Injil. Markus membaw Injil ke kota Alexandria di Mesir.

Saya memilih nama terakhir Gabriel karena Gabriel adalah nama malaikat yang membaw berita sukacita kedatangan Mesias kepada perawan Maria. Ini juga adalah nama orang Kristen pertama yang saya termui di Afrika Selatan yang membawa saya kerumahnya dan mengundang saya ke gerejanya.


Merujuk Kepada Al Quran

Al Quran, yang adalah kitab suci Islam, dibagi menjadi 114 pasal di sebut surah. Surah-surah itu kemudian dibagi menjadi ayat-ayat, seperti di Alkitab. Jika anda memiliki Al Quran, anda dapat mencari penggalan ayat mengunakan surah atau nomor ayat. Muslim biasanya menyebut pasal dengan nama pasalnya, tapi saya tidak mengikut sertakan ini pada setiap refrensi karena tidak terlalu signifikan bagi pembaca barat.

Saya menggunakan dua terjemahan Inggris dari Al Quran. Yang satu adalah terjemahan Abdullah Yusef Ali. Yang satunya saya akan sebut The Noble Quran. Di terbitkan dan di cetak oleh Raja Arab Saudi tahun 1998. Terjemahan ini mirip dengan The Amplified Bible dalam hal memperluas dan menjernihkan arti teks melalui tanda kurung.

Anda harus sadar, bagaimanapun terjemahan Inggris kadang tidak secara akurat merefleksikan bahasa Arab aslinya. Khususnya ayat yang menyerang barat. Ini adalah contoh untuk memberikan anda gambarandari apa yang saya sedang bicarakan.

Surah 8:39 adalah ayat kunci penting mengenai mereka yang menolak Al Quran, walaupun begitu, terjemahan berikut cukup samar:
Terjemahan Ali
Dan perangi mereka sampai tidak ada lagi keributan atau tekanan, dan berlakunya keadilan dan iman pada Allah bagi semua dimana saja.

The Noble Quran sedikit lebih terus terang:
Perangilah mereka sampai tidak ada lagi Fitnah (tidak beriman, politeis, cth: menyembah selain Allah) dan agama (sembah) hanya untuk Allah sendiri [di seluruh dunia].

Bantuan Untuk Membaca Buku Ini

Ada saat saya menyebut “Nabi Muhammad,” yang adalah pendiri Islam. Saya menggunakan kata nabi untuk membedakan dia dengan banyak Muhammad lainnya dalam dunia Islam.

Saya pernah diberitahu nama Arab sering sulit untuk pembaca barat. Ini adalah sedikit tips yang akan membantu anda sementara anda membaca:
Saat anda melihat sebuah q, itu di ucapkan seperti hurup k di kite.
Saat anda melihat dua konsonan bersebelahan, kata itu di ucapkan dengan sedikit vokal diantara konsonan itu: contohnya, ibn akan diucapkan “ib-in’. Qutb akan diucapkan “kutib” dalam satu suku kata
Kata-kata bin, ibn, dan bn artnya “anak dari”. Kata al artnya “the”.

Untuk membantu anda melacak nama-nama dan konsep kunci, saya telah memasukan daftar istilah di bagian belakang buku.
Banyak buku yang saya gunakan sebagai sumber didapatkan diluar Amerika Serikat dan ditulis dalam bahasa Arab. Sebagiannya hanya tersedia di pasar gelap, tapi saya telah telah memberikan informasi publikasi terlengkap sebisa saya.

Saya telah memasukan foto dari orang kunci yang mengembangkan filosofi terorisme yang kini sedang dipraktekan oleh fundamentalis hari ini. Foto ini dikumpulkan dari berbagai macam buku berbahasa Arab.

Selain itu, untuk memudahkan pembaca barat memvisualisasi tempat yang di sebut, penerbit juga memasukan peta dunia Islam (lihat halaman 165).

Fokus Pada Terorisme Keagamaan

Fokus pada buku ini adalah terorisme keagamaan, juga dikenal sebagai jihad, atau perang suci dalam Islam. Alasan saya memyebutnya terorisme keagamaan karena itu dilakukan atas nama Islam dan untuk menegakan agenda keagamaan.
Karena kita spesifik mencari terorisme, ada banyak detail mengenai sejarah dan iman Islam yang tidak saya sebutkan karena tidak berhubungan pada fokus ini.


Bab 1 - Kecewa pada AL-Azhar

Lima belas tahun yang lalu saya adalah imam sebuah masjid di kota Giza, Mesir, dimana terdapat piramid terkenal. (imam sebuah masjid adalah posisi yang serupa pastur di gereja Kristen). Saya berkotbah stiap Jum’at dari jam 12 hingga 1 siang, dan juga menjalankan tugas-tugas lainnya.

Pada suatu Jum’at topik kotbah saya adalah jihad. Saya mengatakan pada duaratus limapuluh orang yang duduk di lantai di depan saya:
Jihad dalam islam adalah membela negara Islam dan Islam melawan musuh. Islam adalah agama damai dan hanya akan berperang melawan mereka yang memeranginya. Para kafir, penyembah berhala, murtadin, orang Kristen, musuh Allah, orang Yahudi, cemburu pada perdamaian Islam dan nabinya-mereka menyebarkan rumor bahwa Islam disebarkan dengan perang dan kekerasan. Para kafir ini, penuduh Islam, tidak tahu firman Allah.

Pada saat ini, saya mengutip dari Al Quran :
Surah 17:33, The Noble Quran wrote:Dan jangan membunuh siapapun , Allah melarang membunuh siapapun, kecuali karena sebab yang jelas.
Saat saya berbicara kata-kata ini, saya baru saja lulus dari Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir-Universitas Islam paling tua dan bergengsi di dunia. Itu berfungsi sebagai otoritas spritual bagi Islam sedunia. Saya mengajar di Universitas, dan saya adalah Imam pada akhir pekan di mesjid ini.
Saya mengajar khotbah saya tentang Jihad hari itu sesuai dengan pemerintahan Mesir. Universitas Al-Azhar memfokuskan kami pada Islam yang benar secara politis dan secara sengaja merupakan area pengajaran yang pertentangan dengan otoritas Mesir.
Saya mengajarkan apa yang mereka ajarkan pada saya, tetapi didalam saya bingung tentang kebenaran Islam. Jika saya ingin mempertahankan pekerjaan dan status saya di Al-Azhar, namun saya perlu untuk menyimpan pemikiran saya sendiri. Lagipula, saya tahu apa yang terjadi pada orang-orang yang berbeda dari agenda Al-Azhar. Mereka akan dipecat dan tidak akan diterima mengajar di kampus lain diseluruh negeri.
Saya tahu bahwa saya mengajar di mesjid dan di Al-Azhar bukan seperti yang saya lihat di Al-Quran, seperti yang saya ingat seluruhnya sejak usia 12 tahun. Apa yang paling membingungkan saya adalah saat saya diberitahu untuk mengajarkan tentang Islam yang penuh kasih.
Pada saat ini, pergerakan jihad sangat aktif di Mesir. Laporan pemboman dan penyerangan terhadap Kristen adalah biasa. Seperti bagian dari kehidupan sehari-hari pada suatu ketika saya mendengar bom meledak di sebuah Gereja saat saya naik bis. Saya melihat kepulan asap naik seperempat mil jauhnya.
Saya dibesarkan di keluarga yang sangat islami, dan saya mempelajari sejarah Islam. Saya tidak terlibat di grup radikal manapun, tetapi seorang teman muslim saya adalah anggota dari grup Islam yang aktif membantai orang Kristen. Ironisnya, dia adalah mahasiswa kimia dan hanya baru-baru saja serius mendalami agamanya. Meskipun demikian, dia aktif di jihad. Suatu hari saya tanya dia, “mengapa kamu membunuh tetangga dan saudara sebangsamu yang kita besar bersamanya?”
Dia marah dan terkejut pada pertanyaan saya. “Dari semua muslim, kamu sebaikanya tahu. Bahwa orang Kristen tidak menerima panggilan masuk Islam, mereka tidak bersedia membayar Jizyah (pajak) kepada kita untuk memiliki hak mempraktekan kepercayaan mereka. Karena itu, satu-satunya pilihan yang mereka punya adalah pedang dari hukum Islam.”

MENCARI KEBENARAN

Percakapan saya dengan dia membawa saya untuk menyelidiki Al-Quran dan buku-buku hukum Islam, berharap menemukan sesuatu untuk menyangkal apa yang dia katakan. Saya tidak dapat mengubah kenyataan dari yang saya baca.
Sebagai seorang Muslim, saya sadar saya mempunyai 2 pilihan :
Saya dapat terus untuk memeluk “IslamKristen” -Islam yang damai , penuh kasih, pemaaf dan belas kasih, Islam yang dibuat untuk sesuai dengan politik, budaya dan Pemerintahan Mesir-sehingga mempertahankan pekerjaan dan status saya.
Saya dapat menjadi anggota pergerakan Islam dan memeluk Islam sesuai dengan Al-Quran dan ajaran Muhammad. Muhammad berkata, “saya meninggalkan kamu dengan sesuatu (Al-Quran) jika kamu berpegang pada apa yang saya tinggalkan pada kamu, kamu tidak akan tersesat selamanya.”1
Seringkali saya mencoba untuk merasionalkan bentuk islam yang saya praktekan dengan mengatakan pada diri saya sendiri, setidaknya, kamu tidak terlalu jauh keluar. Lagipula ada ayat dalam Al-Quran mengenai kasih, damai, pengampunan dan belas kasih. Kamu hanya perlu mengabaikan bagian tentang jihad dan membunuh non Muslim.

Saya sampai pada setiap penafsiran Al-Quran mencoba untuk menghindari jihad dan membunuh non muslim namun saya tetap menemukan songkongan dari kegiatan itu. Akademisi setuju bahwa muslim harus menegakan jihad pada kafir (merka yang menolak Islam dan murtad (mereka yang meninggalkan Islam). Namun begitu jihad tidak selaras dengan ayat lain yang bicara hidup damai dengan orang lain.
Semua kontradiksi dalam Al Quran sangat menyebabkan masalah pada iman saya. Saya menghabiskan empat tahun untuk mendapatkan gelar sarjana, lulus ke dua terbaik dari enam ribu mahasiswa. Lalu ada empat tahun lainnya untuk gelar master saya dan tiga tahun lagi untuk gelar doktor saya-semuanya mempelajari Islam. Saya tau ajarannya dengan baik.
Disuatu ayat alkohol dilarang ; diayat lainnya itu diperbolehkan. (bandingkan Surah 5:90-91 dengan Surah 47:15). Di suatu ayat al-Quran berkata orang Kristen adalah orang yang sangat baik yang mengasihi dan menyembah satu Tuhan, jadi kamu dapat berteman dengan mereka (Surah 2:62,3:113-114). Dan kemudian kamu dapat menemukan ayat lain yang berkata orang Kristen harus masuk Islam, bayar pajak atau dibunuh oleh pedang (Surah 9:29).
Akademisi memiliki solusi teologis untuk masalah-masalah ini, tapi saya heran bagaimana Allah, Mahakuasa dan berdaulat, dapat entah kontradiktif dirinya sendiri begitu banyak atau mengubah pikirannya dengan sering.
Bahkan nabi Islam, Muhammad, menjalankan iman-Nya bertentangan dengan Quran. Al-Quran berkata Muhammad dikirim untuk menunjukkan kebaikan Tuhan pada dunia. Tapi ia menjadi diktator militer, menyerang, membunuh dan mengambil rampasan untuk membiayai kerajaannya. Dapatkah itu disebut menunjukkan kebaikan ?
Allah, Tuhan yang menyatakan diri di Al-Quran, bukanlah bapa yang penuh kasih. Dikatakan dia berhasrat untuk membuat orang tersesat (Surah 6:39, 126). Dia tidak menolong mereka yang tersesat olehnya (Surah 30:29). Dan ia berhasrat memakai mereka untuk memenuhi neraka (Surah 32:13).
Islam itu penuh dengan diskriminasi-terhadap wanita, terhadap non muslim, terhadap orang Kristen dan terutama terhadap orang Yahudi. Kebencian dibangun dalam agama.
Secara Islam, yang adalah area khusus ilmu saya, hanya dapat dikategorikan sebagai sungai darah.

PERTANYAAN BERBAHAYA

Akhirnya, saya sampai pada suatu titik dimana saya mempertanyakan iman dan Al-Quran dengan mahasiswa saya di kampus. Beberapa dari mereka adalah anggota gerakan teroris, dan mereka marah besar : “Kamu tidak dapat menuduh Islam. Apa yang terjadi padamu? Kamu harus mengajari kami. Kamu harus setuju pada Islam.”
Universitas mendengar hal itu dan saya dipanggil untuk sebuah pertemuan di bulan Desember 1991. Untuk meringkas pertemuan itu, saya memberitahu mereka apa yang ada dihati saya :”saya tidak dapat lagi berkata Al-Quran berasal langsung dari surga atau dari Allah. Ini tidak mungkin menjadi wahyu dari Tuhan yang benar.”
Ini adalah kata-kata sangat menghujat dalam opini mereka. Mereka kemudian cekcok dihadapan saya. Seorang mengutuk saya, “kamu penghujat! Kamu bajingan!” Kampus memecat saya dan memanggil polisi rahasia Mesir.

POLISI RAHASIA MENCULIK SAYA

Untuk mengerti apa yang terjadi selanjutnya anda perlu memiliki gambaran bagaimana keluarga saya hidup. Ayah saya memiliki rumah tiga lantai yang sangat besar. Seluruh keluarga besar tinggal bersama di rumah ini-orang tua saya, keempat kakak laki-laki saya bersama keluarga mereka, kakak lelaki saya yang belum menikah dan saya. Hanya adik perempuan saya yang tinggal di tempat lain karena ia telah menikah dan hidup bersama suaminya.
Rumah itu dibagi menjadi beberapa bagian, dan kami sangat nyaman. Ditingkat pertama adalah ruangan untuk orang tua kami dan ruangan untuk saya dan kakak saya. Lantai diatas kami adalah ruangan untuk kakak-kakak saya.
Jam tiga pagi dihari yang sama kampus memecat saya, ayah saya mendengar pintu rumah kami diketuk. Ketika ayah membuka pintu, 15-20 orang masuk ke dalam membawa senapan Kalashnikov Rusia. Mereka tidak memakai seragam, hanya baju biasa. Mereka berlari keatas dan seluruh bagian rumah, membangunkan setiap orang dan mencari saya. Saya berpikir begitu banyak orang masuk bersamaan jadi tidak mungkin saya kabur sebelum mereka menemukan saya.
Mereka ada disemua bagian rumah, sebelum salah seorang dari mereka menemukan saya tertidur di kasur. Orang tua saya, saudara, istri-istri mereka dan anak-anak mereka terbangun, menangis dan ketakutan, saat orang-orang itu menyeret saya keluar. Semua orang di daerah itu mendengar keributan ini.
Saya dibawa ke sebuah tempat seperti penjara dan ditempatkan di dalam sebuah sel. Pagi harinya orang tua saya dengan kalut mencoba mencari tau apa yang terjadi pada saya. Segera saja mereka sampai di kantor polisi dan menuntut, “Dimana anak kami?” tetapi tidak ada yang tau apa yang terjadi pada saya.
Saya ditangan polisi rahasia Mesir.



BAB 2 PENJARA MESIR


Menghabiskan waktu dengan polisi rahasia Mesir sangat berbeda dari kunjungan ke penjara Amerika. Mereka menaruh saya di dalam sel dengan dua radikal muslim yang tertuduh melakukan aksi teroris. Seorang Palestina dan satu lagi orang Mesir.
Selama tiga hari saya tidak diberikan makanan dan minuman.
Setiap hari tahanan Mesir itu bertanya pada saya, “mengapa kamu disini?” . Saya menolak untuk menjawab karena saya takut dia akan membunuh saya jika dia tau saya mempertanyakan Islam. Pada hari yang ketiga, saya memberitahu dia saya adalah dosen di Universitas Al-Azhar dan saya imam di Giza. Segera dia memberikan saya sebotol air minum dan beberapa falafel dan pita yang dibawa ke dia oleh penjenguknya, tapi dia memberitahu saya bahwa polisi telah memperingatkan dia untuk tidak memberikan saya apapun.
Pada hari yang keempat, interogasi dimulai. Selama empat hari kedepan tujuan dari polisi rahasia itu untuk membuat saya mengaku bahwa saya telah meninggalkan Islam dan menjelaskan bagaimana itu terjadi.
Interogasi dimulai di sebuah ruangan dengan meja besar. Penyidik saya dudu dibelakang meja dan saya duduk disisi yang lain. Di belakang saya ada dua atau tiga orang polisi.
Mereka sangat yakin bahwa saya telah diinjili dan murtad ke Kristen, jadi penyidik terus mendesak saya, “Pastur mana yang berbicara pada kamu? Gereja mana yang telah kamu kunjungi? Mengapa kamu mengkhianati Islam?”
Dia menanyakan banyak pertanyan. Suatu waktu saya enggan panjang lebar saat saya menjawab. Dia mengganguk dengan orang di belakang saya. Mereka menarik tangan saya dan meletakkan diatas meja. Penyidik saya memilki korek api. Ia mengambilnya dan menyalakannya diatas tangan saya. Saya masih memiliki bekas luka ini. Saya juga memiliki bekas luka di bibir saya saat dia melakukan yang sama. Kadang dia menggunakan rokok saat dia marah; yang lain waktu petugas itu hanya memukul tepat di wajah saya.
Selama intrograsi saya berlanjut, tekanan menjadi semakin kuat. Suatu waktu mereka membawa batang besi yang biasa digunakan untuk mengatur kayu bakar, saya bertanya-tanya, untuk apa itu? Waktu selanjutnya penyidik ingin menunjukan maksudnya, saya manemukannya. Batang besi itu berwarna merah-panas, dan seorang petugas menekan itu ke kulit lengan kiri saya.
Mereka mau saya mengaku bahwa saya telah murtad, tetapi saya berkata, “ saya tidak menghianati Islam, saya hanya mengatakan apa yang saya percayai. Saya seorang akademisi. Saya seorang pemikir. Saya punya untuk mendiskusikan subjek apapun dari Islam. Ini adalah bagian dari pekerjaan dan kehidupan akademis saya. Saya bahkan tidak pernah bermimpi murtad dari Islam-itu ada di darah saya, budaya saya, bahasa saya, keluarga saya, hidup saya. Tapi jika kamu menuduh saya keluar dari Islam untuk apa yang saya katakan padamu, maka bawa saya keluar dari Islam. Saya tidak keberatan keluar dari Islam.”


CAMBUK

Jawaban saya bukanlah apa yang mereka ingin dengar. Saya kemudian di bawa ke ruangan dengan ranjang besi di dalamnya. Mereka mengikat kaki saya ke kaki ke kaki ranjang dan kemudian memasangkan kaus kaki yang berat, hampir seperti sarung panas di kedua kaki.
Seorang petugas memiliki cambuk hitam, sekitar satu setengah meter panjangnya, dan dia mulai mencambuki kaki saya. Petugas lainnya duduk dekat kepala saya dengan bantal di tangannya. Saat saya berteriak, dia menutupi wajah saya dengan bantal sampai saya diam. Saya tidak bisa berhenti berteriak, jadi petugas kedua datang membawa bantal lagi ke wajah saya.
Saat dipukuli saya menjadi pingsan, tapi saat saya bangun petugas masih terus mencambuki kaki saya. Lalu mereka berhenti, dan melepaskan saya, dan seorang petugas memerintahkan, “berdiri.” Saya tidak dapat awalnya, tapi ia mengambil cambuk dan memukul pungung saya sampai saya berdiri.
Lalu ia menunjukan jalan panjang dan berkata, “lari.” Kembali, saat saya tidak bisa melakukannya, dia mencambuk pungung saya sampai saya lari sepanjang jalan itu. Saat saya tiba di ujung, ada seorang petugas lain menunggu saya, dia mencambuki saya sampai saya berlalri kembali ke tempat saya sebelumnya. Mereka membuat saya bolak-balik.
Kemudian, saya tahu mengapa mereka melakukan iu. Berlari dilakukan agar kaki saya tidak bengkak. Kaos kaki di pakaikan agar tidak ada bekas cambukan di kaki saya. Saya menduga bantal agar tidak ada yang mendengar teriakan saya.
Selanjutnya saya di bawa ke suatu kolam kecil di atas tanah. Itu dipenuhi dengan air es. Petugas yang membawa cambuk berkata,”masuk,” lalu saya masuk. Itu sangat dingin sehingga saya mencoba keluar, tapi ia mencambuki saya setiap saya mencoba bergerak.
Saya punya gula darah rendah, dan tidak lama sampai akhirnya saya pingsan kedinginan. Saat saya bangun saya terbaring di ranjang tempat mereka mencambuki kaki saya, masih dengan pakaian basah.

Di KEGELAPAN MALAM

Suatu malam saya dibawa ke keluar di belakang bangunan. Saya melihat seperti ruangan beton kecil tanpa jendela atau pintu. Satu-satunya yang terbuka adalah di atap. Mereka membuat saya menaiki tangga hingga ke atas dan memerintahkan, “masuk ke dalam.” Saat saya duduk di pinggirnya, dan memasukan kaki ke dalam, saya merasakan air. Saya juga dapat melihat ada sesuatu yang berenang di atas permukaan air. Ini adalah kuburan saya, pikir saya. Mereka akan membunuh saya hari ini.
Saya meluncur ke dalam dan merasakan air mulai naik hingga ke atas tubuh saya, tapi kemudian saya terkejut, saya merasakan tanah padat di bawah kaki saya. Tinggi air hanya sebahu saya. Tikus-tikus yng saya lihat berenang di air sebelumnya, mulai berkeliaran di seluruh tubuh dan wajah saya. Tikus-tikus ini tidak diberi makan untuk waktu yang lama. penyidik saya mendapatkat ide. “Pria ini adalah seorang muslim pemikir,” mereka berkata, “jadi kami biarkan tikus-tikus memakan kepalanya.”
Saya sangat takut dari menit pertama mereka menutup atap. Mereka meninggalkan saya sepanjang malam dan kemudian kembali keesokan pagi untuk melihat apakah saya masih hidup. Saat atap terbuka dan saya melihat sinar matahari, itu adalah harapan bagi saya bahwa saya masih bertahan dan masih hidup.
Sepanjang malam tidak seekor tikuspun menggigit saya. Mereka menaiki seluruh bagian kepala saya dan di rambut saya, bermain dengan telinga saya. Seekor tikus berdiri diatas bahu saya. Saya merasakan mulut mereka di wajah saya, tapi itu hampir seperti ciuman. Saya tidak pernah merasakan gigitan. Tikus-tikus itu sangat percaya pada saya.
Bahkan hari ini ketika saya melihat seekotr tikus, saya memiliki rasa hormat. Saya tidak mengerti mengapa tikus-tikus ini bertindak seperti itu.

BERTEMU DENGAN SAHABAT BAIK

Interogasi belum berakhir. Stelah itu petugas membawa saya ke pintu ruangan kecil dan berkata, “ada seorang yang sangat mencintaimu dan ingin bertemu dengan kamu.”
Saya bertanya,”siapa dia?” saya berharap itu salah satu dari salah seorang anggota keluarga saya atau seorang teman yang mengunjungi saya atau mengeluarkan saya dari penjara.
Mereka berkata,”Kamu tidak kenal dia, tapi dia kenal kamu.” Mereka membuka pintu ruangan itu, dan di dalam saya melihat anjing besar. Tidak ada yang lain di ruangan itu. Dua orang tu membaa saya masuk dan kemudian meninggalkan sya dan menutup pintu.
Ini adalah pertama kali hati saya menangi. Di hati saya, saya menangis kepada Pencipta saya, Engkau Tuhan, bapak saya. Engkau yang menjaga aku. Bagaimana bisa Engkau menyerahkan ke tangan yang jata ini? Saya tidak tahu apa yang orang-orang ini coba lakukan terhadap saya., tapi saya tahu Engkau selalu beserta saya, dan suatu hari saya akan melihat Engkau dan bertemu dengan Engkau.
Saya berjalan ke tengah ruangan kosong dan duduk perlahan melipat kaki di lantai. Anjing itu datang dan duduk di depan saya. Menit demi menit berlalu anjing ini menatap atas saya. Saya melihat matanya bergerak dari atas ke bawah dan begitu seterusnya. Saya berdoa dalam hati kepada Tuhan yang belum saya kenal.
Anjing itu bangkit dan mulai berjalan mengelilingi saya. Seperti seekor binatang hendak memakan sesuatu. Kemudian ia datang ke sebelah kanan sata dan menjilati telinga saya dengan lidahnya. Ia duduk di sebelah kanan saya dan diam di sana. Saya sungguh keletihan. Segera setelah ia duduk di sana, saya tertidur.
Saat saya bangun, anjing itu berada di pojok ruangan. Ia berlari kearah saya, seperti hendak mengatakan selamat pagi. Kemudian ia menjilati telinga kanan saya lagi dan duduk di sebelah kanan saya.
Ketika petugas membuka pintu dan mereka melihat saya sholat dengan anjing duduk di sebelah saya. Saya dengar seorang berkata, “saya tidak percaya orang ini manusia biasa, orang ini adalah setan- dia iblis.”
Yang lainnya membalas,”saya tidak percaya itu. Ada kekutan yang tidak terlihat berdiri dibelakang pria ini dan melindunginya.”
“Kuasa siapa? Orang ini kafir. Itu pasti kuasa setan karena orang ini melawan Allah.”

SESEORANG MENJAGA SAYA

Mereka membawa saya kembali ke sel saya. Saat sayatidak di sana, orang Mesir teman sel saya telah bertanya ke polisi.”mengapa kamu menganiaya orang ini?”
Mereka berkata padanya,”Karena ia menyangkal Islam.” Itu membuat teman sel saya geram. Segera setelah saya kembali kedalam sel, ia siap untuk membunuh saya. Tapi saya hanya berada di sana lima belas atau duapuluh menit ketika seorang polisi datang dengan berkas pemindahan ke orang ini dan membawa ia pergi.
Saya lalu bertanya ke diri saya sendiri. Apa yang terjadi si ini? Kuasa apa yang melindungi saya? Saat itu saya tidak tahu jawabannya.
Saya tidak banyak menghabiskan watu memikirkan itu. Sesaat kemudian berkas pemindahan saya tida. Saya kemudian dibawa ke penjara permanen di Kairo selatan.
Pada titik ni saya tidak berfikir bahwa penyidik saya adalah seprang manusia. Saya telah ditahan hanya karena mempertayakan Islam belaka. Kini iman saya sangat terguncang. Dan saya dalam perjalanan ke penjara yang lain.



Bab 3 Setahun Tanpa Iman


Saya menghabiskan minggu berikutnya di sebuah penjara di Kairo selatan. Itu adalah waktu yang relatif santai. Tuhan mengirim saya penjaga penjara yang tidak setuju dengan Islam radikal.
Sepanjang waktu ini keluarga saya mencoba mencaritahu dimana saya. Mereka tidak berhasil sampai kakak ibu saya, seorang anggota parlemen Mesir terkemuka, kembali setelah dari perjalanan keluar negri. Ibu saya menelpon dia, terisak,” Selama dua minggu kami tidak tahu di mana anak kami. Ia menghilang.” Paman saya memiliki koneksi yang diperlukan. Lima belas hari setelah saya diculik, ia sendiri datang ke pencara dengan surat pembebasan dab nenvawa saya pulang.
Kemudian, polisi memberi ayah saya laporan ini:

Kami menerima sebuah fax dari universitas Al-Azhar menuduh anakmu meninggalkan Islam, tapi setelah interogasi selama lima belas hari, kami tidak menemukan bukti untuk mendukung itu.

Ayah saya sungguh lega mendengar itu. Dari semua kakak dan adik saya, saya sendirian yang belajar Islam di universitas, dan ia sangat bangga pada saya. Ia bahkan tidak dapat membayangkan saya akan meninggalkan Islam, jadi ia menghubungkan seluruh kejadian dengan perlakuan buruk sebagian orang di universitas atas beasiswa saya.
“kita tidak butuh mereka,” katanya, dan ia meminta saya untuk segera mulai bekerja sebagai diterktur penualan untuk pabriknya. Ia mempunyai sebuah bisnis sukses yang memproduksi jaket kulit dan pakaian pria dan wanita.

SETAHUN TANPA IMAN

Selama setahun saya hidup tanpa iman. Saya tidak punya Tuhan untuk berdoa, berbicara, atau untuk hidup bagiNya. Saya percaya pada eksistensi seorang Tuhan yang pemaaf dan adil., tapi saya tidak tahu siapa Dia. Apakah Dia Tuhan orang muslim, orang Kristen Atau Yahudi? Ataukah ia berupa hewan,-seperti sapi orang Hindu?saya tidak memiliki pengetahuan cara menemukanNya.
Anda harus mengerti bahwa jika seorang muslim sampai pada kesimpulan bahwa Islam bukanlah yang benar dan ia tidak punya agama untuk berpaling, itu adalah masa paling sulit dalam hidupnya. Agama ada di dalam kulit orang timur tengah. Ia tidak dapat membayangkan bagaimana untuk hidup tanpa mengenal Tuhannya.
Sepanjang tahun ini, tubuh fisik saya merasakan sakit seperti yang terjadi dalam roh saya. Walaupun saya memiliki semua materi yang saya perlukan, saya dihingapi dengan keletihan berat karena terus menerus menggunakan pikiran saya untuk menemukan identitas Tuhan yang sejati. Saya menderita sakit kepala kronis. Saya datang ke dokter yang masih famili. Ia melakukan scan di otak saya, tapi dia tidak menemukan sesuatu yang salah. Ia meresepkan beberapa tablet yang membantu.

KOTBAH DI BUKIT

Saya akhirnya mengunjugi apotek terdekat satu atau dua kali seminggu untuk membeli beberapa obat, mengambil sejumlah kecil tablet-tablet setiap waktu, berharap sakit kepala akan hilang selamanya. Setelah saya datang beberapa kali, apoteker itu bertanya pada saya,”apa yang terjadi dalam hidupmu?”
Saya berkata padanya,”tidak ada yang terjadi. Saya tidak punya keluhan kecuatu satu hal. Saya hidup tanpa Tuhan. Saya tidak tau siapa Tuhan saya atau siapa yang menciptakan saya dan membuat alam semesta.”
Ia berkata,”tapi kamu adalah profesor dari universitas islam paling bergensi di Mesir. Keluargamu sangat dihormati di masyarakat.”
“itu benar,” saya menjawab,”tapi saya telah menemukan dusta di pengajaran mereka. Saya tidak lagi percaya rumah dan keluarga saya dibangun atas dasar kebenaran. Saya dulu selalu berpakaian kebohongan Islam. Sekarang saya merasa telanjang. Bagaimana saya bisa mengisi kekosongan di dalam hati saya? Tolong saya.”
“Oke,” wanita itu berkata. “hari ini saya memberikan kamu obat ini, dan saya juga memberikan buku ini-Alkitab. Tapi berjanjilah untuk tidak meminum salah satu tablet ini sebelum kamu membaca sesuatu dari kitab ini.”
Saya membawa buku itu pulang dan membukanya secara acak. Mata saya tertuju pada Matius 5:38-39:
Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.

Seluru tubuh saya mulai gemetar, saya telah mempelajari Al Quran seumur hidup saya-tidak sekalipun saya menemukan kata-kata yang menginspirasi seperti ini. Saya telah bertemu muka dengan muka dengan Tuhan Yesus Kristus.
Saya hilang kesadaran waktu. Rasanya saya seperti sedang duduk di awan diatas bukit dan didepan saya adalah seorang guru agung di alam semestra memberitau saya rahasia surga dan hati Tuhan.
Saya dengan mudah membandingkan Alkitab dengan Al Quran yang tela saya pelajari bertahun-tahun, dan tidak ada keraguan di pikiran saya bahwa saya akhirnya menemukan Tuhan yang sejati. Saya masih membaca di dini hari keesokan harinya dan saat fajar merekah saya memberikan hati saya ke Yesus.

PENYERGAPAN

Saya hanya berbicara pada apoteker dan suaminya bahwa saya telah menerima Yesus, tapi di Mesirm jika seseoarng meninggalka Islam, itu kemudian otomatis diasumsikan bahwa ia telah menjadi Kristen dan karena itu harus di bunuh. Karena hal ini, fundamentalis mengirim dua orang untuk menyergap dan membunuh saya.
Itu tejadi saat saya berjalan pulang dari mengunjungi teman. Itu hanya lima belas atau dua pulu menit berjalan melalui Giza. Saya di jalan Tersae, dekat rumah saya, saat saya melihat dua orang berdiri di depan toko grosir. Mereka berpakaian tradisional dengan jubah putih panjang, jengot panjang dan turban. Saya pikir mereka hanya pelangan. Saya tidak pernah membayang mereka akan melakukan sesuatu pada saya.
Saat saya tiba di toko, mereka menhentikan sya, dan mereka dengan tiba-tiba mengeluarkan pisa dan mulai mencoba menusuk saya. Saya tidak memiliki senjata, dan karena hari itu panas, saya hanya memakai kaos dan celana panjang. Saya menangkat tangan saya untuk melindungi diri. Berkali-kali pisau itu mengenai dan mengiris pergelangan tangan saya.
Ada banyak orang di jalanan, tapi tidak ada yang menolong. Mereka hanya berkumpul menonton. Ini adalah biasa pada tahun-tahun itu. Orang akan ikut campur jika hanya berkelahi tangan kosong, tapi mereka tidak akan terlibat dengan pisau. Mereka juga tidak mau berada di tengah jalan jika seseorang menarik sebuah pistol.
Penyerang pertama mencoba menikam jantung saya, ia hampir berhasil, tapi saya bergerak. Ia meleset sekitar lima inchi dan malah menusuk bahu saya. Saat ia menarik pisau keluar, saya ingat melihat kebawah dan melihat darah bercucuran.
Saya jatuh ketanah meringkuk pada sebuah bola kecil, mencoba melindungi diri saya sendiri. Lalu penyerang yang lain menciba menikam perut saya, tapi pisaunya berbalik, dan ia malah menusuk betis saya.
Pada saat ini saya telah kehilangan banyak darah lalu saya pingsan. Tidak ada harapan bagi saya sampai dua polisi tiba dengan sepeda motor dan penyerang saya melarikan diri.
Saya dibawa kerumah sakit dan dirawat. Di rumah sakit, polisi bertanya apakah saya tahu kenapa saya di serang, saya jawab tidak.
Sekali lagi, ayah saya menolak setiap bukti bahwa saya meninggalkan Islam. Dia hanya tidak dapat memikirkan kata itu.

AYAH SAYA MENGETAHUI KEBENARAN

Saya terus bekerja untuk aya saya, saya tidak membicarakan agama baru saya. Sebaliknya, dia mengirim saya ke Afrika Selatan tahun 1994 untuk menyelidiki peluang bisnis baginya. Saat di sana, saya menghabiskan tiga hari dengan keluarga Krsiten dari India. Saat kami berpisah, mereka memberikan kalung salib kecil untuk di pakai. Salib kecil ini menandai titik balik dalam kehidupan saya.
Setelah lebih dari seminggu, ayah saya memperhatikan kalung di leher saya dan sangat kesal karena, menurut budaya Islam, hanya wanita yang diperbolehkan memakai perhiasan di sekeliling lehernya. “mengapa kamu memakai kalung itu?” dia bertanya.
Sepertinya lidah saya berbicara atas kehendaknya sendiri saat saya menjawab, “Bapak, ini bukan rantai. Ini salib. Ini mewakili Yesus yang mati di salib seperti ini untuk saya, untuk kamu dan setiap orang di seluruh dunia. Saya menerima Yesus sebagai Tuhan dan penyelamat, dan saya berdua untuk kamu dan keluarga saya lainnya agar juga menerima Yesus Kristus sebagai penyelamat mereka”.
Pertama-tama, ayah saya pingsan di tempat di jalan. Beberapa kakak saya bergegas menopangnya, dan ibu saya mulai menangis dalam ketakutan. Saya tinggal bersama mereka sementara mereka menciprati wajah ayah saya dengan air. Saat ia sadar, ia begitu marah, hingga sulit bicara, tapi ia menujuk ke saya. Dengan suara parau dalam murka ia berteriak, “adikmu murtad, aku harus membunuhnya hari ini!”
Kemana ia pergi, ayah saya membawa pistol di bawah lengannya dalam sarung kulit. (kebanyakan orang kaya di mesir membawa pistol). Ia mengeluarkan pistolnya dan mengarahkan itu ke saya. Saya mulai lari turun ke jalan, dan saya mulai masuk ke pojok, saya mendengar deru peluru-peluru dekat saya. Saya terus berlari untuk nyawa saya.

MENINGGALKAN RUMAH SAYA SELAMANYA

Saya lari ke rumah adik perempuan, sekitar delapan ratus meter jauhya. Saya memintanya untuk menolong mengambil pasport saya, pakaian dan surat-surat lainnya dari rumah ayah saya. Dia ingin tau apa yang salah, dan saya berkata padanya, “Ayah ingin membunuh saya.” Dia ingin tahu kenapa, dan saya berkata,”saya tidak tahu.kamu harus tanya ayah.”
Saat saya kabur, ayah saya tahu persis kemana saya pergi karena saudari saya dan saya sangat dekat, dan rumahnya juga dekat. Ayah saya telah menuju rumah saudari saya sementara kami berbicara. Dia mengedor pintu, berteriak dengan air mata membasahi wajahnya, “putriku, tolong buka pintunya.” Lalu ua berteriak,”kakakmu murtad! Dia telah meninggalkan iman Islam. Saya harus membunuhnya sekarang !”
Saudari saya membuka pintu dan mencoba menenangkan dia. “ayah, dia tidak di sini. Mungkin dia pergi ke tempat lain. Mengapa ayah tidak pulang dan menenangkan diri, dan kemudian kita bisa bciarakan ini sebagai keluarga.”
Adik perempuan saya sayang kepada saya dan mengumpulkan barang saya dari rumah orang tua saya. Dia dan ibu saya memberi saya sejumlah uang, dan saya mendapatkan mobil saya dan pergi pada malam hari tanggal 28 Agustus 1994.
Selama tiga bulan saya berjuang melintasi Mesir utara, Libya, Chad dan Kamerun. Saya akhirnya berhenti di Kongo. Pada saat itu saya terkena malaria. Mereka menemukan dokter berkebangsaan Mesir untuk memeriksa saya. Dia berkata saya akan menggal besok pagi, dan mereka mengatur untuk mendapatkan peti mati dari kedutaan Mesir di Kongo untuk mengirim saya pulang.
Tapi mereka kaget, saya bangun besok paginya. Saya meninggalkan rumah sakit setelah lima hari di rawat dan mulai menceritakan pada orang dimana saja tentang apa yang Yesus perbuat bagi saya.

HIDUP SEBAGIA PENGIKUT YESUS

Sepuluh telah berlalu sejak sama menerima Tuhan Yesus sebagai penyelamat saya. Dia memanggil saya dan memberikan saya hubungan pribadi dengan Dia-sesuatu yang Islam tidak pernah tawarkan.
Saya tidak pernah berhenti menangis untuk umat muslim saya, mereka yang saya tinggalkan, berdoa Tuhan melepaskan mereka dari kegelapan Islam.
Saat anda membaca halaman demi halaman di buku ini. Anda akan mengerti betapa hebat kegelapan ini. Adalah pengajaran Islam yang telah menghasilkan teroris yang kelihatannya mampu melakukan hal jahat apapun dalam nama Allah.
Sekarang seluruh dunia ingin memahami apa yang Islam ajarkan. Banyak sekali misinformasi telah dibagikan di media dan internet. Tujuan saya adalah untuk membantu anda melihat secara terus terang mengapa orang-orang itu melakukannya.
Saya tidak ingin membuat anda menjadi marah. Namun, saya mau anda pecaya-percaya pada kejatuhan Islam dan pembebasan tawanannya, dalam nama Yesus.

Bab 4
Inti Kepercayaan Islam

Pola Pikir Kekerasan


Saat saya baru masuk dari Universitas Al Azhar tahun 1980, saya mengikuti kelas bernama penafsiran Quran. Dua kali dalam setahun kami berkumpul untuk mendengarkan pengajaran dari sheikh buta yang cintanya pada Islam membuatnya populer dikalangan mahasiswa.
Walau begitu sisi radikalnya sangat jelas. Setiap saat dia menemukan refrensi di Al Quran tentang orang Kristen atau Yahudi, dia dengan senang menyebut orang Kristen sebagai ‘kafir’ dan Yahudi sebagai ‘ keturunan babi’. Sangat jelas dia ingin membawa kembali hari-hari kejayaan imperium Islam melalui jihad.
Suatu hari dia memberikan kami mahasiswanya kesempatan untuk bertanya. Saya berdiri dan bertanya kepadanya sesuatu yang telah saya pertanyakan seja lama: “Mengapa kamu mengajarkan kami setiap waktu mengenai jihad? Bagaimana dengan ayat lain di Al Quran yang berbicara mengenai damai, kasih dan pengampunan?”
Segera saja wajahnya menjadi merah. Saya bisa melihat amarahnya, tapi saya juga bisa melihat ia memilih untuk mengendalikannya. Alih-alih berteriak kepada saya, ia mengambil kesempatan untuk memperbaiki posisinya di hadapan lima ratus mahasiswa yang mendengarkan, “saudaraku” kayanya “Ada seluruh surah berjudul ‘Harta Rampasan Perang’. Tidak ada surah berjudul ‘Damai’. Jihad dan pembunuhan adalah kepala dari Islam. Jiak kamu mengambilnya, kamu memotong kepala dari Islam.”
Hari ini orang itu di penjara di Amerika. Namanya Omar Abdel Rahma, dan dia adalah terdakwa sebagai otak dari pemboman World Trade Center pertama, yang terjadi tahun 1993.
Sebelum dia sampai di Amerika, dia adalah pemimpin spiritual dari grup radikal Mesir al-Jihad, yang bertanggung jawab terhadap pembunuhan presiden Mesir Anwar Sadat. Di bagian selanjutnya dari buku ini saya akan membagikan kisah menakjubkan bagaimana Sheikh Abdul Rahman berbicara di Pengadilan Tinggi Mesir yang kemudian membebaskannya, yang memampukan dia pergi ke Amerika dan mempraktekan jihad di sana.

DASAR AGAMA ISLAM

Sepertianda dapat lihat dari cerita ini dan dari kesaksian saya, saya telah tinggal dekat dengan terorisme hampir seumur hidup saya. Orang-orang di Barat sangat sulit memahami teroris. Mereka bertanya, apakah mereka semua gila?
Saya bisa yakinkan anda, orang-orang itu tidak sinting. Bukan juga psikopat yang menemukan kesenangan dalam melukai orang lain. Tidak, mereka mengikuti sebuah filosofi, dan sekali anda memahami filosofi ini, tidak ada satupun tindakan mereka mengejutkan anda.
Di bab ini saya akan memberitahu anda dasar Islam, tapi kita akan bergerak ke depan dengan cepat untuk menjelaskan doktrin religius khusus yang memotivasi seorang teroris Islam. Saya juga akan menjelaskan bagaimana fundamentalis menyingkirkan ayat di Al Quran yang berbicara tentang hidup dalam damai dan harmoni.

TUNDUK PADA ALLAH
Kata Islam berarti “tunduk”; kata muslim berarti “seorang yang tunduk pada Allah”. Al Quran berkata anda tidak dapat menjadi muslim sejati kecuali anda tunduk.
Hai orang beriman! Taatilah Allah dan taatilah rasul (Muhammad) dan pemimpin (muslim) diantara kamu.
-Surah 4:59, The Noble Quran

Sekarang, pertanyaan yang harus anda jawab saat tunduk pada Allah adalah, apa yang Allah kehendaki? Jawabannya ada di kitab suci Islam- Al Quran dan hadist.
Al Quran mulai ditulis tahun 610 M saat Muhammad, nabi dari Islam, berkata malaikat Jibril berbicara padanya sementara ia bersemedi di sebuah goa dekat Mekah. Muhammad menyatakan bahwa ini adalah firman dari satu tuhan sejati- Allah. Muhammad menulis kata-kata ini ketika ia menerima dalam periode sekitar dua puluh dua tahun. Secara singkat, Al Quran bukanlah pengajaran Muhammad; itu adalah kata-kata Allah. adalah penting bahwa wahyu tidak semua datang pada waktu yang sama, ketika kita lihat nantinya.
Kitab-kitab hadist adalah kumpulan tulisan suci lainnya. Ini adalah buku yang mencatat laporan teruji tentang apa yang nabi Muhammad katakan dan lakukan selama hidupnya. Dengan kata lain, buku-buku hadist memberikaan pengajaran Muhammad dalam perkataan dan perbuatan.
Inilah cara bagaimana hadist dikumpulkan. Orang-orang yang dekat dengan Muhammad, seperti temannya atau istrinya, mengamati dan mencatat aktivitasnya. Para sarjana mengumpulkan tulisan-tulisan ini dan memuat mereka dalam enam buku seperti yang sekarang kita miliki. mereka mengacu pada editornya, contoh Hadist Sahih Al Bukhari.
Mayoritas dunia muslim menganggap hadist memiliki otoritas. (untuk lebih spesifik, muslim Sunni menerima itu semua, muslim Syiah menerima sebagian besar. Sebagai contoh, Syiah menolah dua ribu hadist yang di catat oleh istri kedua Muhammad .)
Selain itu, anda harus tahu hadist karena hidup dan pengajaran Muhammad dijalankan untuk menetapkan prinsip-prinsip peperangan dan pemaksaan seperti yang dipraktekan saat ini. Saya akan gambarkan fakta-fakta ini lebih terperinci.
Akhirnya, anda harus megerti Syariah, yang adalah hukum Islam mengenai kewajiban muslim terhadap Tuhan Islam. Kitab Al Fiqh adalah istilah yang digunakan untuk buku yang mengambarkan hukum Islam. Buku-buku ini bukan buku spesifik, seperti kitab hadist. Ini adalah buku yang seluruhnya literatur, beberapa kuno dan beberapa modern.

AGAMA BERDASARKAN KARYA

Jadi, apa yang Al Quran dan hadist katakan pada kita apa yang Allah kehendaki? Ada lima kunci persyaratan yang harus dipenuhi agar dapat menjadi seorang muslim. Persyaratan ini terkenal sebagai “lima rukun Islam.”
1. Mengucapkan dua kalimat syahadat. Harus mengucapkan pernyataan iman muslim: “tiada tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah rasul Allah.”
2. Sholat. Muslim harus sembahyang lima kali sehari dengan menghadap Mekah. Kota kelahirah Muhammad. Sholat saat subuh, zuhur, Ashar, Magrib, dan Isya. Sholat khusus pada hari Jum’at.
3. Membayar Zakat. Mirip dengan pajak. Dibayarkan pada akhir tahun dan dibagikan bagi yang membutuhkan.
4. Berpuasa. Puasa dilaksanakan selama bulan Islam Ramadan, di mulai pada penampakan visual pertama dari bulan sabit yang kesembilan menurut kalender Islam. Selama berpuasa, muslim tidak makan atau minum selama matahari bersinar. Makanan ringan dan banyak air di konsumsi sebelum matahari bersinar. Setelah matahari terbenam, makanan yang “lebih berat” di makan dan banyak minum air.
5. Naik haji. Muslim dianjurkan untuk pergi haji setidaknya satu kali seumur hidupnya ke Mekah dimana ritual- lima hari di ikuti.1
Mengapa sangat penting muslim melakukan apa yang Allah mau? Itu karena Islam adalah agama kerja. Masuk surga harus diupayakan. Bagian yang menyedihkan adalah muslim tidak pernah mendapatkan jaminan keselamatan. Saat mereka tiada, mereka percaya bahwa mereka akan pergi ke alam baka, dimana mereka menantikan pengadilan mereka pada hari kiamat.
Pada hari kiamat, Allah meninbang perbuatan baik dan perbuatan jahat dan menentukan nasib mereka.

Kemudian bagi mereka yang timbangan (perbuatan baik) lebih berat, dia akan akan hidup yang menyenangkan (di surga). Tapi siapa yang timbangan (perbuatan baik) lebih ringan. Dia akan memiliki rumahnya di Hawiyah ( lubang, neraka).
-Surah 101:6-9, The Noble Quran

Tidak ada jaminan surga meskipun anda melakukan perbuatan baik seumur hidup anda. Semuanya tergantung apa yang Allah putuskan.

JAMINAN MASUK SURGA

Hanya ada satu jalan yang menjamin masuk ke surga dan inilah yang menjadi motivasi sempurna bagi pelaku bom bunuh diri dan pejuang jihad. Satu jalan yang pasti membuat anda masuk kesurga adalah wafat di jihad- mati saat melawan musuh Islam.
Jihad artinya sederhana yaitu muslim harus memerangi musuh Allah sampai musuh mati atau muslim mati. Arti sebenarnya kata jihad adalah “bergumul”. Jihad bahkan telah didefinisikan secara sah oleh fiqh Islam sebagai berikut :

[Jihad] adalah melawan siapa siaja yang berdiri di jalan penyebaran Islam. Atau memerangi siapa saya yang menolak masuk Islam (berdasarkan Surah 8:39)

Jika anda wafat di jihad, anda bahkan tidak pergi ke alam baka dan menunggu penghakimana; anda langsung pergi ke surga.
Jihad sebenarnya adalah kontrak antara Allah dan muslim. Jika muslim berjuang, Allah menghadiahinya di akhirat.
Biarlah mereka (orang beriman) yang menjual hidup di dunia ini untuk berperang saat ini di jalan Allah, dan siapa saja berperang di jalan Allah, dan terbunuh atau mendapat kemanangan, Kami akan menganugrahinya hadiah besar.
-Surah 4:74, The Noble Quran

Sebagai refrensi bagi mereka yang berjuang jihad, Al Quran juga berkata:
Bagi mereka Allah telah menyiapkan taman (surga) di dalamnya sungai mengalir, untuk hidup di dalamnya selamanya. Itu adalah kesuksesan besar.
-Surah 9:89, The Nobel Quran

Ketika seorang meninggal di jihad, prosedur penguburan yang berbeda dijalankan. Setelah seorang biasa meninggal, tubuhnya dimandikan dan dikafani dengan baik, sebelum pergi ke masjid. Ketika seorang meninggal di jihad, tubuhnya tidak dimandikan atau diberi kain baru. Orang itu masuk ke peti mati seperti cara ia mati. Darah akan menjadi saksi baginya di depan Allah – tanda kehormatan. Muslim percaya para malaikat akan memperlakukan ia sebgai orang istimewa dihadapan Allah.
Media barat telah membuat lelucon pada pengertian muslim tentang surga-bidadari bagi pria untuk nikmati dan seterusnya- tapi adalah lebih penting untuk mengenali bahwa meninggal di jihad adalah satu-satunya jalan muslim dapat yakin sepenuhnya masuk surga. Inilah sebabnya anda melihat muslim-muslim meninggalkan negara mereka untuk berjihad di negara lain. Motivasi mereka adalah agama, yang adalah lebih bahaya dari mmotivasi politis.
Jihad adalah perintah pasti untuk semua muslim di Al Quran, tapi kini mari jawab sebuah pertanyaan penting yang ditanyakan setiap orang : bagaimana tentang semua ayat-ayat ‘manis’ di Al Quran ?

“TAPI BAGAIMANA DENGAN...”

Anda mungkin dengar di televisi atau membaca di media cetak tentang ayat di Al Quran yang berbicara positif mengenai orang Kristen atau ayat yang mendukung berbuat baik. Anda mungkin berfikir, “apakah ayat-ayat itu benar ada?”
Ini adalah solusi bagi misteri itu: Al Quran penuh dengan kontradiksi. Anda dapat menemukan orang Kristen di puji dan juga dapat menemukan ayat-ayat dimana orang Kristen dihukum ke neraka.
Ada kontradiksi untuk subjek lainnya juga. Contohnya, ada banyak minum alkohol di komunitas Arab pada masa Muhammad. Suatu wahtu mengayaka orang Arab untuk stop minum alkohol saat hendak ke masjid untuk sembahyang, tapi saat sembahyang selesai mereka dapat lanjut meminumnya. Kemudian ayat lain datang dan melarang alkohol setiap saat. (bandingkan Surah 2:219 dan surah 5:9).
Contoh lain adalah hubungan antara muslim dan orang Kristen. Beberapa ayat berkata bahwa muslim dapat berhubungan baik dengan orang orang Kristen, tapi di ayat lain berkata muslim harus mewajibkan orang Kristen untuk masuk Islam.
Pada permulaan masa Islam, wanita tidak diwajibkan untuk memakai jilbab, tapi pada ayat berikutnya, wanita diperintahkan diam didalam rumah dan memakai kerudung.
Akademisi Islam harus memutuskan, mana ayat yang harus di ikuti pada kasus sebuah kontradiksi. Ini diselesaikan dengan prinsip naskh.
Naskh didasarkan pada fakta bahwa Al Quran dinyatakan pada Muhammad pada waktu yang berbeda selama periode sekitar dua puluh dua tahun. Beberapa bagian dari Al Quran datang kemudian, dan beberapa bagian lainnya datang sebelumnya. Untuk memecahkan kontradiksi, mereka memutuskan bahwa wahyu yang lebih baru akan membatalkan ( Nasikh ) pewahyuan sebelumnya.
Ada setidaknya 114 ayat dalam Al Quran yang berbicara tentang kasih, perdamaian dan pengampunan, khususnya di surah yang berjudul “ Al Baqarah – Sapi Betina “ ( surah 2:62 , 109 ).
Tapi ketika surah 9:5 dinyatakan kemudian, itu membatalkan ayat – ayat sebelumnya. Ayat ini berkata: Perangi dan bunuhlah pnyembah berhala diamanapun kamu menemukan mereka, tangkaplah mereka kepung mereka, dan tunggu mereka dalam setiap tipu daya ( dalam perang ); jika mereka bertobat, dan melakukan sholat wajib dan menunaikan Zakat, maka bukalah jalan untuk mereka: karena Allah maha pengasih lagi maha pengampun. – TA
Ini terkenal sebagai ayat pedang, dan itu menjelaskan bahwa muslim harus memerangi siapa saja yang memilih untuk tidak masuk Islam, apakah mereka didalam atau diluar tanah Arab. Itu dianggap untuk membawa perkembangan terakhir dari jihad di Islam. 2
Prinsip naskh sangat kuat. Jika suatu ayat di nasikh atau digantikan, itu seperti ayat itu tidak pernah ada.
Anda mungkin bertanya, “ Mengapa kontradiksi ini di Al Quran di tempat pertama? Mengapa pewahyuan berubah seiring waktu?” pertanyaan ini dapat dijawab dengan melihat hidup l pertanyaan ini dapat dijawab dengan melihat hidup Muhammad , nabi dari Islam.
Pada pesan – pesan pertama yang disampaikan ke Muhammad adalah damai dan baik untuk menarik orang. Tapi keadaan berubah.
Muhammad menghadapi banyak perlawanan di Mekah, kota pertama ia mengkhotbahkan ajarannya, jadi ia meninggalkan kota itu tahun 622. Dia datang ke Yathrib, kota yang sekarang dikenal sebagai Madinah,dan membangun kekuatan militer dan jumlah pengikut yang besar. ( Baik Mekah dan Madinah saat berlokasi di Arab Saudi. ) Saat Muhammad ada diposisi yang kuat dia dapat kembali dan menaklukan Mekah dan area sekitarnya. Gerakan ini merubah Islam dari agama spiritual menjadi revolusi politis.
Kehidupan nabi Muhammad di Mekah adalah segala tentang doa dan meditasi. Jadi pewahyuan Al Quran di Mekah berbicara tentang perdamaian dan bekerjasama dengan orang lain.
Tapi saat di Madinah, Muhammad menjadi pemimpin militer dan penyerbu, jadi pewahyuan di Madinah berbicara tentang kekuatan militer dan infasi dalam nama Islam ( Jihad ).
Enam puluh persen ayat Al Quran berbicara tentang jihad, yang adalah masuk akal karena Muhammad menerima Al Quran sebagian besar setelah ia meningalkan Mekah. Jihad menjadi tenaga dasar dan tenaga penggerak dari Islam.
Adalah sungguh baik jika surah di Al Quran disusun berdasaran dimana mereka disampaikan, tapi mereka tidak. Beberapa versi dari Al Quran akan menunjukan setiap apakah itu disampaikan di Mekah atau Madinah; namun, anda harus mencari referensi akademisi lebih untuk mengetahui susunan pasti dari pewahyuan.


RINGKASAN
• Dalam bab ini anda telah belajar beberapa konsep - konsep yang sangat penting yang akan membantu anda untuk mengetahui pola pikir seorang teroris Islam. Dalam ringkasnya:
• Islam mewajibkan tunduk ke Allah yang perkataan nya tertulis di Al Quran.
• Pada hari kiamat, Allah menimbang perbuatan baik dan jahat anda dan memutuskan anda pergi ke surga atau neraka.
• Allah nyatakan di Al Quran jika anda meninggal di jihad dan anda melompati pengadilan dan otomatis pergi ke surga
• Ayat di Al Quran yang bebicara tentang jihad mengkesampingkan ( nasikh ) ayat yang bebrbicara tentang kasih dan kebaikan.
• Jihad adalah motivasi dibelakang hampir semua tindakan terorisme yang dilakukan atas nama Islam.

Al Quran memberikan porsi besar dari pengajaran praktis dalam hal jihad karena itu adalah bagian besar dari hidup Muhammad di Madinah. Di bab selanjutnya akan diberikan ayat – ayat Al Quran mengenai melakukan jihad dan pertanyaan dialamat kan apakah semua muslim percaya ini hal ini.