Oleh Seif Abdallah Turki
Apa pekerjaan utama si jahat (Iblis
atau Setan)? Jawabannya ada dalam
Al-A’raf (7:16,17); yaitu untuk menggoda manusia agar berbuat dosa, atau untuk menyesatkan manusia. Bagaimana dengan Allah? Percaya atau tidak, Allah juga melakukan hal yang sama yaitu untuk menyesatkan manusia! Perhatikan ayat-ayat Quran berikut ini: Al-Nahl (16:93), Al-Ra’d (13:27), Ibrahim (14:4), semuanya menegaskan bahwa Allah membimbing mereka yang Ia kehendaki, dan menyesatkan mereka yang Ia kehendaki. Dalam Al-Nisa’ (4:88 dan 143), Al-Shura (42:46), Al-Kahf (18:17) dikatakan bahwa engkau tidak akan bisa membimbing mereka yang telah disesatkan oleh Allah. Perhatikan dalam Al Baqara (2:10), dikatakan bahwa orang-orang tidak beriman mempunyai penyakit di dalam hati mereka dan Allah memperparah penyakit mereka. Percayakah anda pada hal itu?
Al-A’raf (7:16,17); yaitu untuk menggoda manusia agar berbuat dosa, atau untuk menyesatkan manusia. Bagaimana dengan Allah? Percaya atau tidak, Allah juga melakukan hal yang sama yaitu untuk menyesatkan manusia! Perhatikan ayat-ayat Quran berikut ini: Al-Nahl (16:93), Al-Ra’d (13:27), Ibrahim (14:4), semuanya menegaskan bahwa Allah membimbing mereka yang Ia kehendaki, dan menyesatkan mereka yang Ia kehendaki. Dalam Al-Nisa’ (4:88 dan 143), Al-Shura (42:46), Al-Kahf (18:17) dikatakan bahwa engkau tidak akan bisa membimbing mereka yang telah disesatkan oleh Allah. Perhatikan dalam Al Baqara (2:10), dikatakan bahwa orang-orang tidak beriman mempunyai penyakit di dalam hati mereka dan Allah memperparah penyakit mereka. Percayakah anda pada hal itu?
Bukannya membimbing mereka, malahan
Allah memperparah penyakit mereka!!! Allah bahkan menjadi marah pada
orang-orang yang mencoba untuk membimbing mereka yang telah disesatkan
olehNya! Lihat Al-Nisa’
(4:88): “Apakah kamu bermaksud
memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah?”
Al-Araf (7:16,17) Setan menyesatkan
manusia sebagaimana di atas, sementara dalam Al-Araf (7:18), Allah
akan memenuhi neraka dengan mereka yang telah disesatkan oleh Satan.
Bukankah telah nyata di sini bahwa ada kerjasama yang kuat antara Satan
dan Allah, dimana Iblis akan menyesatkan dan Allah akan memenuhi neraka
dengan mereka yang telah disesatkan? Perhatikan ayat-ayat ini dalam
Quran bahasa Arab untuk memastikannya di dalam pemikiran anda. Jika anda
tidak bisa membaca bahasa Arab, lihatlah dalam terjemahan Picktall
sebab orang lain juga menggunakan penyesatan dalam terjemahannya sebab
mereka merasa sangat malu untuk menceritakan kebenaran mengenai relasi
yang aneh antara Satan dan Allah!!!
Sekarang kita tahu bahwa Allah
sendirilah yang sepenuhnya bertanggung-jawab atas penyesatan ciptaanNya,
misalnya memaksa mereka untuk menjadi orang-orang kafir. Jika demikian,
mengapa ia memerintahkan kepada orang-orang Muslim yang menjadi para
pengikutNya untuk membunuh orang-orang kafir ini, sebagaimana
diperlihatkan dengan sangat jelas di banyak ayat-ayat kekerasan di dalam
Quran? Coba lihat beberapa ayat berikut yang menyerukan pembunuhan
terhadap orang-orang kafir kecuali mereka memeluk Islam: Al Baqara 2(244), Al-Nisa’4(76,77,84,89), Al-Anfal 8(12,39), Al-Taubah 9:(5,14,29), 9(88,112,123), 47(4). Semuanya berisi
seruan untuk memerangi non-Muslim hingga semua agama menjadi milik
Allah, atau berperang di jalan Allah (Jihad), atau membunuh mereka
dimanapun kamu menemukan mereka hingga mereka membayar jizya dengan
tunduk, yang merupakan pajak penghinaan atas orang-orang non-Muslim.
Di sini Allah memperlihatkan
kenaifaannya dimana Ia memaksa orang-orang Muslim yang menjadi
pengikutNya untuk memaksa non-Muslim untuk memeluk Islam (atau
dibimbing), sementara Ia memberitahukan kita dalam
Qs 4:88
Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya.
Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya.
Qs 4:143
Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir), maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.
Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir), maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.
Ayat-ayat seperti di atas juga bisa kita
temukan di banyak ayat lainnya dalam Quran, bahwa mereka yang telah
disesatkan oleh Allah tidak akan pernah bisa dibimbing oleh manusia!
Mengapa Allah memerintahkan orang Muslim yang menjadi pengikutNya untuk
membunuh mereka yang menolak untuk dibimbing, sementara ia menyatakan
bahwa mereka tidak akan pernah bisa dibimbing?
Jika demikian bisa kita katakan bahwa
Allah itu entah ‘sesosok makhluk’ pembunuh massal berdarah dingin yang
menugaskan Muslim yang menjadi pengikutNya untuk melaksanakan pekerjaan
kotorNya, atau, sebagaimana yang dikatakan oleh beberapa orang otoritas
Islam, hanya ingin menguji loyalitas dari para pengikutNya! Benarkah
demikian? Apakah para apologet Muslim kita sedang mengatakan pada kita
bahwa Allah, Yang Maha Tahu itu, tidak mengetahui apakah para
pengikutNya akan mentaati perintahNya atau tidak?
Apa tujuan dari sebuah ujian kecuali
untuk mengetahui hasilnya dimasa yang akan datang? Apa yang menjadi
hikmat dari menciptakan orang-orang kafir dan memerintahkan para
pengikutNya untuk membunuh mereka, sementara para pengikutNya itu pun
akan terbunuh juga saat menjalankan proses itu, sebagaimana yang
dikatakan dalam Sura
9:111?
Sesungguhnya Allah telah membeli dari
orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk
mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau
terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam
Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya
(selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah
kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.
Bukankah jauh lebih mudah jika Allah
sejak mulanya tidak menciptakan mereka, dan dengan demikian
menyelamatkan banyak dari para pengikutNya dalam proses tersebut? Sejauh
ini, hampir 95 persen yang menjadi korban adalah orang-orang Muslim
sendiri, khususnya di Irak, Afghanistan dan Pakistan. Banyak dari para
korban ini adalah orang-orang Muslim yang sungguh-sungguh, dan banyak
pula dari mereka adalah anak-anak Muslim.
Jelaslah di sini bahwa kita memiliki
banyak pertanyaan-pertanyaan, tetapi tentu saja tak ada jawaban yang
logis. Apakah masih ada orang-orang Muslim dengan kecerdasan rata-rata
yang akan memberikan jawabannya? Atau, apakah mereka, dalam nama iman,
menjadi para robot yang bodoh yang dengan membabi buta mengikuti
ajaran-ajaran para mullah yang menggunakan cara apapun untuk mencapai
tujuan mereka? Saya percaya bahwa setiap Muslim seharusnya mampu untuk
memeriksa kebenaran dari pernyataan-pernyataan di atas, setidaknya untuk
membuktikan bahwa yang saya katakan adalah salah, sebelum mereka
memuaskan diri dengan kekerasan yang baru dan saling membenci satu sama
lain.
Sumber: Freedombulwark.net