“Islam berkembang dengan 2 cara, yaitu melalui Penipuan (taqiyah) dan Teror (jihad). Sejarah penyebaran Islam adalah sejarah penaklukan dan banjir darah.” |
(Dr. Mark Gabriel – Mantan Muslim dan mantan Guru Besar bidang Sejarah Islam di Al Azhar University Kairo, Mesir – penulis “Jesus and Muhammad”dan “Islam and Terrorism”)
Serambimata.com
– Upaya Kristenisasi yang masif ditambah dengan aksi sebagian kelompok
Islam yang kerap kali memperkenalkan agamanya dengan aksi kekerasan,
intoleransi dan tororisme bisa jadi menjadi penyebab makin berkurangnya
populasi umat Islam di dunia termasuk di Indonesia.
Islamfobia muncul di mana-mana, di barat
atau bahkan di negara-negara timur tengah yang kental dengan warna
keislamannya. Ini sebagai akibat dari aksi kekerasan dan teror yang
mereka lakukan selalu atas nama Islam. Hingga agama yang dibawa Nabi
Muhammad itu akhirnya diidentikkan dengan ajaran kekerasan dan teror.
Islam jadi agama yang ditakuti bahkan dibenci, bahkan umat Islam sendiri
ramai-ramai meninggalkan agama yang telah turun temurun dianutnya hanya
demi alasan kemanaan dan mencari suaka. Populasi umat Islampun terancam
makin berkurang.
Di Indonesia, catatan masa lalu yang tak
terbantahkan tentang jumlah umat Islam mayoritas. Bahkan, bumi nusantara
ini diakui sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di
dunia, bisa jadi akan menjadi sejarah karena statistik mengungkap fakta
tentang angka pertumbuhan umat Islam Indonesia kalah dibandingkan dengan
pemeluk Kristen.
Setuju atau tidak, marilah kita ungkap
beberapa data yang mendukung statistik itu, mulai dari Ketua Umum
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Din Syamsuddin pada bulan April
2014. Mantan ketua umum Muhammadiah itu menunjukkan angka statistik
pertumbuhan umat Islam Indonesia. Pada sensus penduduk 1990 jumlah umat
Islam mencapai 87,6 persen. Angka ini kemudian meningkat menjadi 88,2
persen pada sensus penduduk 2000.
Yang memprihatinkan, kata Din, angka
pertumbuhan tahunan umat Islam hanya 1,2 persen. Sementara Kristen dua
kali lipatnya, yakni 2,4 persen per tahun.
Bila diturunkan lagi ke tingkat provinsi,
akan lebih memprihatinkan lagi. Din mengutip data seorang penulis Leo
Suryadinata yang menyebutkan angka pertumbuhan Kristen terbesar adalah
di Provinsi Kepulauan Riau yang mencapai delapan persen per tahun.
Di bawahnya, ada tiga provinsi yang angka
pertumbuhan Kristen mencapai tujuh persen. Ketiganya adalah Sumatera
Barat, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Di Jawa Barat itu di wilayah Sukabumi,
Cianjur bagian Selatan. Modusnya mereka sewa rumah, kemudian digunakan
untuk tempat belajar, main basket, main volly, kemudian dilakukan
aktivitas pemurtadan,” jelas Din.
Pesatnya Pertumbuhan Umat Kristen
Pada tahun 80-an penduduk Muslim di
Indonesia masih lebih dari 90%, maka pada tahun 2000 populasi muslim
turun ke angka 88,2% dan tahun 2010 turun lagi menjadi 85,1%. Di
Indonesia pertumbuhan agama Islam justru menurun drastis, seperti data
di bawah ini:
- Berdasarkan hasil riset Yayasan Al Atsar Al-Islam (Magelang) dan dalam rangkaian investigasi diperoleh data bahwa mulai tahun 1999-2000 Kristen dan Khatolik di Jateng telah meningkat dari 1-5 % diawal tahun 1990, kini naik drastis 20-25% dari total jumlah penduduk Indonesia.
- Dari laporan Riset Dep. Dokumentasi dan Penerangan Majelis Agama Wali Gereja Indonesia, sejak tahun 1980-an setiap tahunnya laju pertumbuhan umat Khatolik: 4,6%, Protestan 4,5%, Hindu 3,3%, Budha 3,1% dan Islam hanya 2,75%.
- Dalam buku Gereja dan Reformasi penerbit Yakoma PGI (1999) oleh Pendeta Yewangoe, dijelaskan jumlah umat Kristiani di Indonesia (dari Riset) telah berjumlah lebih 20%. Sedangkan menurut data Global Evangelization Movement telah mencatat pertumbuhan umat Kristen di Indonesia telah mencapai lebih 40.000.000 orang (19 % dari total 210 jumlah penduduk Indonesia)
- BPS (Badan Pusat Statistik) Indonesia melaporkan penurunan jumlah umat Islam di Indonesia. Contohnya di Sulawesi Tenggara turun menjadi 1,88% (dalam kurun waktu 10 tahun). Demikian pula di Jawa Tengah, NTT dan wilayah Indonesia lainnya.
- Dalam Kiblat Garut 26 Juni 2012, Menteri Agama RI saat itu, Suryadharma Ali mengatakan, dari tahun ke tahun jumlah umat Islam di Indonesia terus mengalami penurunan. Padahal di sisi lain, jumlah penduduk Indonesia terus bertambah. Semula, jumlah umat Islam di Indonesia mencapi 95 persen dari seluruh jumlah rakyat Indonesia. Secara perlahan terus berkurang menjadi 92 persen, turun lagi 90 persen, kemudian menjadi 87 persen, dan kini anjlok menjadi 85 persen.
- Menurut data Mercy Mission, sebanyak 2 juta Muslim Indonesia murtad dan memeluk agama Kristen setiap tahun. Jika ini berlanjut, diperkirakan pada tahun 2035, jumlah umat Kristen Indonesia sama dengan jumlah umat Muslim. Pada tahun itu, Indonesia tidak akan lagi disebut sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim.
Akankah kita umat Islam akan diam,
membiarkan populasi muslim tergerus oleh waktu karena ulah umat Islam
sendiri. Bangkitlah! Lawan segala bentuk kekerasan atas nama agama
dengan menunjukkan kepada dunia bahwa Islam benar-benar agama damai
rahmatan lil alamin sebagaimana yang diperkenalkan Rasulullah SAW.