Pages

Senin, 07 Maret 2016

Apa itu Injil? Apa Isinya? Saya Ingin Tahu!


APA ITU INJIL?
APA ISINYA?


Injil adalah nama Arab yang dipercayai Muslim sebagai kitab asli yang Allah SWT turunkan bagi nabi Isa. Inilah salah satu diantara 4 kitab yang disebut dalam Quran sebagai kitab yang Allah wahyukan kepada umatNya, Taurat, Zabur, Injil, dan Quran.  Kata Injil telah
disebutkan sebanyak 12 kali dalam Quran.
Kita petikkan tiga ayat penting Quran dibawah ini untuk menjelaskan apa dan bagaimana itu INJIL menurut Muhammad sebagaimana yang disampaikan Allah kepadanya dizamannya di Arabia.

“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa”. (QS.5:46).
“Kami berikan kepadanya (Isa) Injil dan Kami jadikan dalam hati orang- orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang”. (QS.57:27).
 “Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik(QS.5:47).
Perhatikan bahwa disitu ada tercantum dua istilah, yaitu “Kitab Injil” dan “orang-orang pengikut Injil”.
Kitab Injil itu DIBERIKAN Allah kepada Isa, yang didalamnya ada Petunjuk Allah dan ada TerangNya yang menerangi. Allah telah mentransformasi para pengikut Injil menjadi orang-orang santun dan kasih sayang, “menirukan” sifat-sifat yang Allah sendiri punyai. Injil yang diibawakan oleh Isa Putra Maryam adalah kebenaran yang merupakan terusan-kebenaran dari Taurat, yang diklaim berasal dari Allah SWT yang sama untuk dijadikan petunjuk dan  pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa. Keharusan menjalankan petunjuk-petunjuk INJIL ini diserukan Muhammad (diabad ke-7) atas nama Allah kepada orang-orang Nasrani (di Arab!), sehingga semua perkara dapat diputuskan berdasarkan apa yang diturunkan itulah. Bila demikian, maka mereka disebut sebagai pengikut-pengikut INJIL, dan apabila tidak demikian maka mereka akan disebut sebagai orang fasik.
Memang dalam Quran, Allah SWT bertubi-tubi memerintahkan para pengikut Injil di Arab (bukan keseluruhan pengikut Injil yang sudah berdiaspora keseluruh Asia Kecil hingga ke India, sebagian Eropah dan Afrika) untuk taat bertindak –bukan berwacana—menuruti Injil dengan pelbagai macam seruan:
  • Pengikut-pengikut Injil diserukan harus memutuskan perkara menurut Injil.
  • Pengikut-pengikut Injil diserukan harus menjalankan petunjuk dan pengajaran Injil.
  • Pengikut-pengikut Injil diserukan harus menegakkan ajaran Injil,
“Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan apa-apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.” (QS.5:68).
[NB. Terjemahan Depag sengaja memasukkan kata “Al-Quran” sebagai pengganti “apa-apa” di ayat tsb. Tidakkah itu mengkelirukan ayat Allah karena ayat tersebut jelas sekali diserukan kepada Ahli Kitab untuk menegakkan Taurat, Injil, dan “apa-apa” lainnya dari Tuhan Alkitab, seperti kitab Zabur, kitab hikmah, kitab nabi-nabi lainnya].
Pertanyaannya sekarang:
1. APA ITU INJIL menurut Quran?
2. APA PESAN-POKOK AJARAN INJIL/ISA, menurut Quran?
3. DIMANA INJIL SEMACAM ITU bisa ditemukan untuk diimani oleh umatNya?
Allah Quran begitu serius memerintahkan berulang kali agar ajaran Injil harus ditindaki oleh para pengikut Injil di Arabia, tetapi juga sekaligus termasuk semua Muslim. Lihat betapa Quran secara mengagetkan telah bertubi-tubi membenarkan Injil dan menyuruh Muslim untuk mengimaninya sampai PULUHAN KALI!. Bacalah antara lain QS.2:41, 89, 91, 101, 136; 3:3,; 4:136; 5:43, 44, 46, 47, 48, 68; 6:92; 10:73, 94; 29;46; 32:23; 35:31; 46:30; 43:4 dll. Maka sungguh penting bagi setiap Nasrani dan Muslim untuk tidak salah paham atas 3 pertanyaan pokok diatas!
  1. APA ITU INJIL?

al injil Apa itu Injil? Dan kaum Nasrani akan segera menunjukkan kitab Injil mereka seperti yang ada ditoko buku atau di gereja-gereja mereka.
Apa itu Injil? Dan banyak para Muslim masih bingung, belum tahu  apa itu Injil menurut paham Muhammad, karena tidak bisa menunjukkan kitab Injil seperti apa yang harus mereka imani berdasarkan seruan Quran!  

Berkenaan dengan  Quran, Muslim memang tahu bahwa kata Quran itu berasal dari kata kerja “qara’a“ yang berarti “membaca”. Wahyu Quran pertama yang turun juga dimulai dengan kata “iqra” (QS.96:1), yang berarti “bacalah”. Quran dikatakan sebagai hasil transmisi wahyu Allah via Jibril (QS.2:97). Diklaim diturunkan dalam bahasa Arab yang terang (QS.16:103, dan jelas (QS.26:195). Dan bagaimana ayat-ayat Quran itu diturunkan dikisahkan cukup jelas pula dalam Hadist yang shahih (antara lain di HS. Bukhari 1.1.no.2-4).
Tetapi berkenaan dengan Injil, apakah Muslim jelas dan tentang artinya Injil? Berasal-kata dari apa? Apa benar dari bahasa Arab asli? Dan kenapa dinamakan begitu?
Ternyata kata “Injil” itu bukan aslinya bahasa Arab! Tidak berakar kata dari kata Arabic. Allah tidak memberi arti khas apapun untuk makna kata Injil. Ia melainkan berasal dari bahasa Yunani, bahasa umum pada masa Yesus, yaitu dari kata euangelion. “Eu” berarti “baik” dan “Angelion” berarti “kabar”. Injil dalam bahasa aslinya berarti KABAR BAIK. Akan tetapi kabar yang sebaik bagaimanakah yang mungkin Tuhan turunkan dari sorga untuk anda dan saya didunia ini?
Segera, para malaikat Alkitab datang dari sorga dan menjawabnya dengan berkata kepada para gembala, yaitu sesaat sesudah Yesus di lahirkan di Betlehem, kota Daud:
Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Mesias, Tuhan, di kota Daud” (Luk2:10,11).
WOW! Dunia kedatangan seorang MESIAS, JURUSELAMAT! Itulah KABAR BAIK untuk seluruh umat manusia najis yang tadinya dipastikan harus masuk keneraka karena dosanya (QS.19:71; Roma 6:23), kini bisa diselamatkan oleh seorang Mesias Tuhan yang Juruselamat:
“Sebab upah dosa ialah maut (neraka); tetapi karunia Elohim ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus , Tuhan kita”. 
Itu pulalah sebabnya malaikat Gabriel menyampaikan kepada Yusuf (tunangan Maria) nama sang Juruselamat ini sebagai YESUS (dari kata “Yahweh Menyelamat kan”):
“Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.  Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” (Mat.1:20,21).

Itulah KABAR BAIK, kabar keselamatan Yesus bagi seluruh umat manusia. Keselamatan yang dianugerahkanNya secara Cuma-Cuma (bagi yang percaya kepada pesanNya), bukan sebagai akibat usaha dan amal pahal-ibadah manusia. Adakah kabar yang lebih baik lagi?

  1. APA PESAN ISA DALAM INJIL?

dareSalah satu teman kami sempat dibesarkan sebagai Muslim yang saleh. Namun setahun yang lalu dia pernah melakukan satu eksperimen tentang “kristologi-sederhana”. Yaitu mencoba membandingkan Injil Quran dengan Injil (Alkitab), dengan menghimpun semua kata-kata Isa (dalam Quran) dan Yesus (dalam Injil Yesus) sebagaimana itu diucapkan dari mulut Isa dan Yesus sendiri-sendiri di Quran dan di Injil Yesus (verbatim). Kebetulan teman ini mendapat sebuah Kitab Injil dimana semua kata-kata Yesus itu tercetak dalam huruf merah. Ini memudahkannya untuk mendapatkan seluruh kata-kata verbatim Yesus.
Kemudian dia juga mencatatkan semua ayat-ayat yang Isa ucapkan secara verbatim dalam Quran. Ini tidak sulit dilakukan karena ternyata sedikit sekali ayat-ayat verbatim Isa yang bisa dihimpun dari Quran. Satu dan lain hal karena hanya ada 12 ayat Quran yang  mencantumkan kata INJIL, ditambah 25 ayat yang mencantumkan nama ISA.
HASILNYA?
  • Ternyata Isa dari mulutnya praktis hanya berkata sedikit sekali!
    Banyak yang diulang ulang, redundant atau kurang membumi. Kurang sinkron yang dapat memperlihatkan otoritasnya sebagai nabi yang paling terkemuka didunia dan diakhirat (QS.3:45). Malah praktis tak ada petunjuk dan ajaran untuk dijadikan “cahaya yang menerangi”, apalagi untuk memutuskan segala perkara orang-orang pengikut Injil (QS.5:47). “Pengajaran” yang dimaksudkan umumnya hanyalah terbatas pada beberapa hal, utamanya:
  • SERUAN taat dan penyembahan kepada Allah yang Esa,
  • pembenaran akan dirinya sebagai utusan Allah,
  • pembenarannya akan Taurat,
  • sodoran Isa sendiri akan sepotong daftar mukjizatnya (yang tanpa konteks dan kata2 Isa) sebagai tanda utusan Allah,
  • menolak dirinya sebagai Tuhan.
  • Dan last but not least, menyampaikan bahwa Isa sudah menubuatkan kedatangan Rasul Ahmad!
Segera tampak bahwa Injil Isa (dari mulut Isa verbatim) bahkan TIDAK memuat ajaran perkataan atau perbuatan yang menunjukkan Isa itu Nabi Pengasih dan Penyayang! Mukjizat-mukjizat yang dilaporkan sebagai satu CHECK-LIST tanpa konteks itu tidak menyinggung bahwa itu dilakukan dalam latar belakang kasih-sayang. Tak ada ajaran Hukum Kasih keluar dari mulutnya Isa. Padahal itulah hukum yang dinyatakan terbesar dalam Taurat dan Injil, dan kitab para nabi. Hukum yang diharuskan untuk dibicarakan dan diajarkan turun temurun (Ul.6:4-9), dan yang dikonfirmasikan oleh Yesus,
“Kasihilah Tuhan, Elohimmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budimu.  Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Mat 22:37-40).
Hukum Terbesar ini sekaligus mengimplikasikan bahwa setiap nabi yang sejati harus serta-merta menegakkannya pula. Alhasil, kitab setiap nabi mutlak harus menggantungkan dirinya kepada kedua hukum tersebut. Dan bilamana tidak, maka dipastikan kenabiannya adalah DILUAR garis kenabian Tuhan Abraham, Tuhan Ishak, Tuhan Yaqub! (lihat pula QS.29:27).
Muhammad itu ummi (buta huruf), dan karenanya beliau hanya terbatas melaporkan hal-hal faktuil yang bisa diperoleh dari hasil dengar-dengaran mulut kemulut tentang Injil. Itu sebabnya Muhammad bisa banyak mengkisahkan kejadian-kejadian tentang sosok-sosok Injil (seperti Imran, Zakaria, Yahya, Maryam, Isa, namun sedikit sekali ajaran verbatim yang bisa diingat/dicatatkan dari mulut mereka. Ia tidak menguasai issue detail teologis yang dalam, dan doctrinal tentang Yesus. Semisal, seluruh isi Quran tidak mampu menjelaskan untuk tujuan apa Yesus diutus kedunia? Kenapa harus dibarengkan dengan Nabi Yohanes (Yahya) dalam satu masa misi yang sama? Apa peran khusus misi Yohanes sehingga misi Isa sendirian dianggap Allah sebagai tidak cukup? Dan kenapa kedua misi nabi besar dari Allah itu berakhir dengan kekalahan fatal, memalukan bagi keduanya dan bagi Allah? Yang satu kalah karena kepalanya dipancung oleh raja Herodes (Mat 14:10-12). Yang lain kalah karena harus di RAIB kan Allah sembunyi-sembunyi kesisinya disorga (QS.4:157-158), karena tidak rela nabiNya disalibkan orang fasik. Muhammad sulit mencernakan –-sehingga masa bodo—terhadap fakta keras didepan hidung, kenapa Isa yang diutus lewat seabrek mukjizat (sampai-sampai menyamai mukjizat Allah) toh berakhir dengan tragedy terbesar? Kenapa terbesar?

  1. DIMANA INJIL-ISLAMIK BISA DITEMUKAN UNTUK DIIMANI?

Disisi Inilah Muslim Perlu Berkritis.

injilApa tujuan dan manfaat Isa diturunkan dari Kalimat dan Ruh Alah dan selalu-senantiasa diperkuat oleh Ruhulkudus? (QS.2:87, 253, 5:110). Buat apa Isa diberi kuasa mujizat Allah yang tiada tara? Tetapi berakhir dalam kegagalan misi yang tidak selesai, terputus karena diraibkan Allah, paling tragis dan memalukan?
Dengan demikian, misi Allah yang terputus dan gagal total ini kini diabadikan dalam rangkuman sejarah yang terbuka, disebut sebagai “TEORI TIGA ISA HILANG”:
(1). Sosok ISA  hilang lenyap diraib Allah diam-diam kesisiNya (QS.5:157-158), karena Allah tidak mengizinkan nabiNya disalib. Tak ada saksi mata tentang peraiban, tak ada yang tahu bahwa Allah telah MENDUSTAKAN sosok Isa-saan yang diserupakan dengan ISA. Dan dusta ini tetap melekat kepada miliaran umat manusia karena ia terus berjalan sejak abad ke-1 hingga ke-7 ketika hal raibnya Isa itu baru dibukakan sebagai “fakta Islamik” lewat Muhammad!
(2). Para pengikut Injil /Isa (hawariyyun, QS.3:52) turut hilang diam-diam menyusuli  sosok Isa yang hilang secara diam-diam, maka hilang pula yang tadinya semuanya  islami pengikut Isa. Mereka dipercaya terdesak dan akhirnya tertelan habis oleh ajaran sesat “Tuhan Trinitas” dari Paulus sampai saat ini. Hilang punah dari sejarah. Padahal Quran menjanjikan para murid ini kemenangan:
Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?” Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: “Kamilah penolong-penolong agama Allah”, lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang”. (QS.61:14). Namun faktanya, semua mereka kini menjadi kafir Kristen yang mentuhankan Yesus.
 (3). Injil Isa yang asli Islamik hilang-lenyap entah bagaimana?! Isa berkata: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi” (QS.19:30). Tapi dunia sedari dulu hanya mengenal InjilYesus, tak ada Injil Isa yang islami!
Tak ada yang tahu INJIL, tapi Muslim diajar untuk meyakini bahwa Injil Isa itu sudah terkorup, terhilang, diganti oleh ‘Injil-palsu’ buatan Paulus dan paderi cs. Allah dianggap sudah menjaga Quran dengan sempurna (QS.15:9) dan  itu sudah mencukupi apa yang umat manusia butuhkan…

Namun nanti dulu! Bilamana Allah SWT begitu menjamin Quran, apakah mungkin Dia tidak sekalian menjaga apa-apa yang berasal daripadaNya, termasuk Taurat dan Injil yang adalah FirmanNya sendiri? Ingat bahwa Quran hanya diturunkan lewat perantara Jibril, namun Taurat dan Injil diturunkan oleh Allah sendiri secara langsung dan pribadi. Lihat betapa khususnya Allah menurunkan InjilNya kepada Isa:
“Dan Allah akan mengajarkan kepadanya (Isa) Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil” (QS.3:38). Jadi, bilamana Allah benar-benar menjaga Quran yang ditransmisikan Hanya oleh seorang perantara Jibril, maka mungkinkah Allah membiarkan Injil yang Dia turunkan secara pribadi itu menjadi korup, najis, dan terhilang?
Sebaliknya, Tuhan Elohim dan Yesus berkata sama:
Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.” (Yes.40:8).
Dan Yesus berkata dalam otoritasNya: “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Mat 24:35).
Jikalau apa-apa yang paling berharga yang dipunyai oleh Isa itu hilang dan hilang dan hilang, maka salahkah bila banyak orang akan berkesimpulan bahwa sosok ISA ITU JANGAN-JANGAN  HANYA ‘ISA-ISAAN’ YANG BERUJUNG FIKTIF BELAKA?
Akhir kata, dunia sudah kepenuhan kemelut dan tipu-daya! Bersyukur kita ada seseorang yang selalu berkata benar –-diakui benar oleh semua pihak– dan siap menantang Anda yang mungkin masih tidak mempercayainya:

INJIL YESUS:
“Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku.“ (Yohanes 8:46).

AL-QURAN:
“Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang MEREKA berbantah-bantahan tentang kebenarannya.” (QS.19:34).