Minggu, 13 Maret 2016

Kesaksian Muslim masuk Kristen : Saya seorang Imam Besar Muslim memilih Yesus setelah Mendapat Petunjuk Melalui Mimpi

etiopia

Di ibukota Ethiopia, Addis Ababa, pada 28 Juli, Presiden Amerika, Barak Obama memberi pidato pertamanya untuk Uni Afrika. Beliau berkata, “Banyak dari kelompok-kelompok ini mengklaim panji agama, namun ratusan juta Muslim Afrika tahu bahwa Islam berarti perdamaian."
Meskipun mungkin hal itu benar bagi
jutaan umat Islam, namun tidak bagi ulama Muslim yang satu ini. Berikut kisahnya.

Belajar Bertahun-Tahun Menjadi Imam

Tofik mengenyam pendidikan di sekolah Islam. Hingga akhirnya dia menjadi imam di desa Afrika Timur.
Tofik belajar menjadi imam selama 24 tahun di sekolah Madrasah Islam di Afrika. "Di sekolah, saya hanya belajar tentang Islam. Bagian dari pelajaran kami adalah tentang menghancurkan agama Kristen. Kami mempraktekkannya dengan menyerang orang-orang Kristen, sebab mereka adalah orang jahat!”
Mereka juga didorong untuk mencuri dari non-Muslim dan membunuhnya. "Guru memberitahu kami setiap kali ada gereja baru di kota. Kami menyerang serta menghancurkan gereja tersebut. Juga membakar Alkitab mereka. Jadi itulah yang kami lakukan," kata Tofik.
Masjid setempat kemudian mengirim Tofik untuk belajar Islam lebih dalam ke Arab Saudi. Setelah menyelesaikan pendidikannya, dia kembali menjadi imam di desanya. Dia berhasil mendirikan 16 masjid. Tofik juga memberlakukan aturan, tidak boleh ada pemimpin desa atau pendatang berkotbah agama Kristen.

Mendapat Visi dari Isa Al-Masih

Hingga suatu malam, di tengah-tengah semangatnya untuk Islam, perjalanannya ke Isa Al-Masih tiba-tiba mulai. “Tahun 2002 sekitar jam 03:00 pagi, saya mendapat visi lewat mimpi dari Tuhan. Dalam mimpi itu saya melihat Isa Al-Masih. Dengan sangat jelas Ia meminta agar saya mengikuti-Nya."

Ketika mimpi itu saya sampaikan pada isteri saya, ia ketakutan. Dia berkata kami akan menjadi orang-orang kafir, jadi kami perlu berdoa. Saya menjelaskan kepada isteri saya ayat-ayat Al-Quran yang Isa perintahkan agar saya baca. Dan semua ayat tersebut adalah perintah untuk mengikuti-Nya.

gerejaPertama Kalinya Pergi ke Gereja

Untuk kedua-kalinya Tofik mendapat visi dari Isa. Isa muncul dan berkata “Ini Aku, ikutlah Aku. Ketika kamu mengikuti Aku, kamu akan membayar harga. Akan ada penganiayaan dalam hidupmu. Tetapi akhirnya, kamu akan menang. Saya bersamamu.”
Istri dan anak-anaknya enggan untuk menerima gagasan mengikuti Isa. Tapi Tofik tidak bisa mengabaikan visi tersebut. Ia mulai ke gereja. Setelah mengikuti layanan gereja yang pertama, Tofik meminta untuk bertemu para pemimpin. Awalnya mereka mencurigai motifnya, mengingat reputasinya sebagai salah satu pemimpin Islam paling berpengaruh di daerah tersebut.
"Saya mengutarakan kepada mereka tentang mimpi saya dan segala sesuatu yang lain, sehingga mereka menerima saya dan mendoakan saya. Saya juga menunjukkan perubahan pada penampilan. Saya berhenti memakai pakaian bergaya Islam. Kabar tentang saya pergi ke gereja menyebar dengan cepat. Di rumah saya juga sudah banyak orang menangis karena menganggap saya sudah mati. Sebab dalam Islam, ketika Anda berpindah agama, maka Anda dianggap sudah mati.”

Penganiayaan Setelah Mengikut Isa Al-Masih

Terutama keluarganya sangat marah atas keputusannya mengikut Isa Al-Masih. "Mereka datang ke rumah saya dan berkata, “saudara ini sudah mati!" Dalam budaya kami, ketika seseorang meninggal, hartanya dibagi. Jadi mereka menghancurkan rumah saya, mengambil ternak, dan sisa perabotan saya. Kemudian mereka membuat tuduhan palsu, dimana saya membakar rumah orang lain. Jadi saya dipenjara dan dibawa ke pengadilan. Barulah pada proses pengadilan, saksi tidak dapat membuktikan kebenaran tuduhan tersebut.
Setelah bebas dari penjara, Tofik membawa lebih dari 200 orang untuk beriman kepada Isa Al-Masih. “Alkitab menjadi senjata saya. Saya mempunyai banyak tempat untuk berkhotbah dan mengajarkan tentang Isa. Saya menanam hak gereja di kompleks tempat tinggal saya dan banyak orang memutuskan untuk mengikuti Isa Al-Masih. Akibatnya, warga desa sangat marah. Sekali lagi mereka menyerang saya secara fisik dan membakar rumah saya.”

Mengampuni Orang-Orang Yang Menganiaya

Para penyerang itu menduga saya sudah mati. Mereka pun membuang saya. Mereka menjarah kios kecil saya. Menjarah dan membakar perabotan anak-anak saya. Mereka berkata telah membunuh tokoh utama dan sekarang daerah bebas dari aktivitasnya. Mereka mulai berteriak dan bernyanyi.
rumah terbakarAwalnya saya ingin balas dendam. Tapi saya mengingat suara Isa Al-Masih sendiri berbicara kepada saya dalam mimpi tentang penganiayaan. Jadi saya tahu itu akan datang dan saya sudah siap. Akhirnya saya berkata “tidak” dan memilih untuk mengampuni mereka. Saya menyerahkannya ke dalam tangan Tuhan, supaya orang-orang tersebut diselamatkan.





SOLI DEO GLORIA 
www.alfa-ome.ga

Cari artikel Blog Ini

copy right